Menurut Dasco, selama penambahan jumlah staf khusus itu tidak melanggar aturan, maka tidak perlu dipermasalahkan.
"Saya pikir itu sesuai kebutuhan yang dibutuhkan oleh Presiden, itu yang pertama. Sepanjang aturannya memungkinkan, saya pikir tidak masalah," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (22/11/2019).
Dasco mengapresiasi nama-nama staf khusus yang telah diumumkan Jokowi.
Ia mengatakan, seluruh staf khusus harus banyak melakukan observasi dan studi lapangan agar tugas-tugas mereka menjadi efektif.
"Dia harus banyak melakukan observasi, harus banyak melakukan studi-studi ke lapangan. Sehingga, kalau dilihat efektivitas ya ada, yang justru kalau dia berada di kantor terus ya ga efektif ternyata," ujar dia.
Lebih lanjut, Dasco mengatakan, anak-anak muda yang diangkat menjadi staf khusus tak boleh dipandang sebelah mata.
Menurut Dasco, peran anak-anak muda itu dibutuhkan pemerintah dalam melaksanakan visi dan misinya.
"Justru kemampuan kerja mereka itu dibutuhkan oleh pemerintah. Nah sehingga, kita harapkan kemampuan mereka itu bisa membantu presiden dalam melaksanakan visinya," kata Wakil Ketua DPR ini.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sudah menunjuk 13 orang sebagai staf khususnya. Dari jumlah itu, tujuh orang merupakan wajah baru dan berasal dari kalangan milenial.
Jokowi memperkenalkan tujuh orang itu kepada pers di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (21/9/2019) sore tadi.
Mereka adalah Putri Indahsari Tanjung, Adamas Belva Syah Devara, Ayu Kartika Dewi, Angkie Yudistia, Gracia Billy Yosaphat Membrasar, Aminuddin Ma'ruf, dan Andri Taufan Garuda Putra.
Selain ketujuh milenial yang berusia 20 sampai 30-an tahun itu, Jokowi juga menunjuk dua wajah baru lainnya.
Dua orang itu yakni Politisi PDI-P Arief Budimanta dan Politisi Partai Solidaritas Indonesia Dini Shani Purwono. Namun, keduanya tak ikut diperkenalkan karena dianggap tak mewakili kalangan milenial.
Selain itu, Jokowi juga menunjuk sejumlah wajah lama kembali menjadi staf khususnya. Mereka yakni Diaz Hendropriyono, Sukardi Rinakit dan Ari Dwipayana.
Terakhir, Jokowi juga sudah menunjuk Fadjroel Rachman sebagai Staf Khusus Bidang Komunikasi/Juru Bicara Presiden.
Berbeda dengan 12 nama lain, Fadjroel sudah ditunjuk sebagai staf khusus pada 22 Oktober lalu, dua hari setelah Jokowi dilantik sebagai Presiden 2019-2024.
https://nasional.kompas.com/read/2019/11/22/13025241/jokowi-tambah-staf-khusus-gerindra-tak-masalah-jika-sesuai-aturan