Menurut Polri, peristiwa itu bermula saat petugas kepolisian setempat baru saja menggelar apel pagi di halaman Markas Polrestabes Medan sekitar pukul 08.00 WIB.
Beberapa menit setelah usai menggelar apel, tiba-tiba bom meledak di sekitar halaman kantor operasional Markas Polrestabes Medan.
Ledakan berasal dari dekat kantin dan halaman parkir. Sumber ledakan juga terdengar hingga pelayanan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).
Sejumlah masyarakat yang tengah melakukan pelayanan SKCK pun lari berhamburan. Akibat ledakan itu, asap hitam membumbung tinggi dari halaman Mapolres Medan.
Polri menduga bahwa untuk sementara ledakan bom bunuh diri itu dilakukan oleh satu orang. Hal ini diketahui dari jenazah satu orang yang ditemukan dalam keadaan tak utuh.
Pelaku berhasil masuk ke area dalam setelah lolos dari pemeriksaan petugas di pintu masuk Markas Polrestabes Medan.
"Saat itu sudah dilakukan pemeriksaan baik fisik maupun barang-barang yang dibawa masyarakat," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Humas Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13/11/2019).
Setelah ledakan itu, petugas kepolisian langsung mensterilkan lokasi dengan membawa masyarakat keluar kantor Markas Polrestabes Medan.
Saat ledakan bom terjadi, keenam korban tengah berada tak jauh dari Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Saat ini korban sudah mendapat perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Medan.
Adapun penanganan peristiwa bom ini tengah diselidiki oleh tim Densus 88 antiteror, tim Inafis, hingga tim Labfor Mabes Polri.
"Petugas saat ini masih melakukan identifikasi (pelaku)," kata Dedi.
https://nasional.kompas.com/read/2019/11/13/12054511/kronologi-ledakan-bom-bunuh-diri-di-polrestabes-medan