Setelah rapat selesai sekitar pukul 20.30 WIB, Terawan mengaku grogi. Sebab, dia merasa harus melakukan pencocokan dengan anggota DPR saat rapat.
Karena itu, Terawan masih perlu melewati tahap penyesuaian agar bisa menyinkron program pemerintah dengan DPR.
"Namanya pertama, saya masih bulan madu. Jadi saya masih ada grogi," ujar Terawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/11/2019).
"Kami jaga perasaan dulu supaya cocok dengan yang terhormat dari anggota DPR," kata dia.
Terawan mengaku dalam rapat perdana itu tidak ada cecaran pertanyaan dari para legislator.
Sebaliknya, anggota DPR justru memberikan masukan kepada Terawan agar sinkronisasi berjalan efektif.
"Memang perlu penyesuaian, namanya juga pertama kali. Beliau (anggota DPR) tidak cecar, malah memberikan masukan-masukan yang baik," kata Terawan.
"Buat saya itu sangat indah karena akan memperkuat hubungan antara legisltaif dan eksekutif," ujar pria yang pernah menjadi Kepala RSPAD Gatot Soebroto ini.
Sebelumnya, rapat tersebut dimulai dari perkenalan semua anggota Komisi IX DPR dengan Kementerian Kesehatan, Kepala BPOM Penny K Lukito, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, dan Dirut BPJS Kesehatan Fachmi Idris.
Ketika Terawan memperkenalkan diri, suaranya terdengar lemah dan gemetar, sehingga anggota dewan Abidin Fikri dari Fraksi PDI-P mengajukan interupsi.
"Mohon izin, pimpinan, Pak Menteri lagi sakit?" kata Fikri.
Terawan merespons pernyataan Fikri. Ia mengaku, tidak sedang sakit, tetapi merasa gugup di hadapan semua anggota Komisi IX.
Sontak, anggota dewan dan pegawai Kemenkes di dalam ruangan tertawa mendengar jawaban Terawan.
"Ooh saya tidak (sakit), hanya bergetar saja di depan... (anggota Komisi IX)," ucap dia.
"Hahaha," tawa hadirin dalam ruangan.
https://nasional.kompas.com/read/2019/11/06/08590681/saat-menkes-terawan-grogi-dan-gugup-dalam-rapat-perdana-dengan-dpr