Salin Artikel

Komisi Yudisial: 13 Calon Hakim Agung Lolos Tahap Seleksi Kepribadian dan Kesehatan

Hal itu diumumkan oleh Ketua Bidang Rekrutmen Hakim KY, Aidul Fitriciada Azhari, dalam konferensi pers di Gedung KY, Jakarta, Selasa (5/11/2019).

"Berdasarkan hasil sidang pleno sejak tadi pagi sampai siang, kami memutuskan ada 13 calon hakim agung yang lolos untuk (maju) ke tahap wawancara," kata Aidul.

Rinciannya, 13 calon hakim agung tersebut berasal dari jalur karier sebanyak 12 orang. Adapun, dari jalur nonkarier sebanyak 1 orang.

Berdasarkan jenis kamar yang dipilih, 2 orang dari kamar agama, 4 orang dari kamar perdata, 2 orang dari kamar pidana, 3 orang dari kamar militer, dan 2 orang dari kamar tata usaha negara khusus pajak.

Sementara berdasarkan kategori jenis kelamin, sebanyak 11 orang calon yang lolos merupakan laki-laki, dan 2 orang merupakan perempuan.

"Dilihat dari profesi calon hakim agung yang lulus seleksi kesehatan dan kepribadian, 10 orang berprofesi hakim, 1 orang berprofesi akademisi, dan 2 orang berprofesi hakim pajak," kata Aidul.

Berdasarkan kategori pendidikan, sebanyak 7 orang bergelar doktor dan 6 orang lainnya bergelar magister.

Aidul memaparkan, dalam tes kepribadian, ada sekitar 12 aspek yang diukur dari setiap calon hakim agung. Salah satunya menyangkut integritas.

"Misalnya masalah integritas, itu kami ukur dengan melakukan simulasi apakah dia memiliki integritas dalam pengertian pribadinya dan untuk orang lain. Kalau dia misal memiliki integritas hanya kepada dirinya sendiri itu kami beri nilai rendah," kata dia.

"Kalau sudah bisa dia menularkan mengajak orang lain melaksanakan perbuatan berintegritas, levelnya tinggi. Nah ini salah satu bentuknya," ujar dia.

Dalam aspek sosial, KY juga menilai kemampuan kerja sama seorang calon hakim agung.

Aspek ini penting saat nantinya calon hakim agung yang terpilih bermusyawarah dengan anggota majelis hingga melakukan pembagian tugas.

"Secara khusus kami menguji kemampuan teknis peradilan, kemudian manajemen perkara dan kemampuan penalaran hukum legal reasoning dalam membuat putusan. Jadi tidak semata pada psikologis saja," kata dia.

Sementara untuk tes kesehatan, KY bekerja sama dengan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto.

"Selanjutnya para calon hakim agung tersebut akan mengikuti seleksi wawancara pada Selasa-Kamis, tanggal 12 sampai 14 November 2019 di Gedung KY, Jakarta," kata dia.

Dalam wawancara ini, panelis yang terdiri dari 7 anggota KY, 1 orang negarawan, dan 1 orang pakar akan menggali banyak hal dari setiap calon.

Mulai dari visi, misi, komitmen, Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH), filsafat hukum dan teori hukum, wawasan pengetahuan peradilan serta perkembangan hukum, hingga penguasaan hukum materiel dan formil.

"Seleksi ini untuk mengisi 8 orang hakim agung dengan rincian 3 orang untuk kamar pidana, 1 orang untuk kamar agama, 2 orang untuk kamar militer, 4 orang untuk kamar perdata, dan 1 orang untuk kamar tata usaha negara khusus pajak," ujar Aidul.

https://nasional.kompas.com/read/2019/11/05/17540721/komisi-yudisial-13-calon-hakim-agung-lolos-tahap-seleksi-kepribadian-dan

Terkini Lainnya

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke