Lebih baik, kata dia, memberikan waktu bagi para wamen untuk bekerja.
"Kami menilai beri kesempatan para wakil menteri itu bekerja dahulu," kata Saan di Jakarta, Minggu (27/10/2019), dikutip Antara.
Dia mengatakan lebih baik memberikan kesempatan para wakil menteri bekerja, kemudian dalam perjalanannya baru dievaluasi.
Menurut dia, saat ini, ke-12 wamen itu tak bisa dinilai secara kemampuan dan kapabilitas lantaran belum bekerja. Terlebih menyimpulkan efektifitas keberadaan wamen.
"Sekarang tidak bisa kita katakan berkemampuan atau tidak, efektif atau tidak. Beri kesempatan mereka bekerja," ujarnya.
Dia meminta masyarakat jangan langsung meremehkan keberadaan 12 wakil menteri tersebut karena belum membuktikan kinerjanya di kementerian.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo melantik 12 wakil menteri yang terdiri dari kalangan profesional dan partai politik.
Mereka adalah Wahyu Sakti Trenggono sebagai Wakil Menteri Pertahanan, Zainut Tauhid Sa'adi sebagai Wakil Menteri Agama, Angela Tanoesoedibjo sebagai Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Kemudian Alue Dohong sebagai Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Budi Arie Setiadi sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Jerry Sambuaga sebagai Wakil Menteri Perdagangan, Suahasil Nazara sebagai Wakil Menteri Keuangan, Kartika Wiryoatmojo dan Budi Gunadi Sadikin sebagai Wakil Menteri BUMN.
Seperti bagi kekuasaan
Sebelumnya, Sekretaris Fraksi Partai Gerindra Desmond J Mahesa mengkritik penunjukan 12 wamen.
Menurut dia, penambahan jabatan wakil menteri sekadar menjadi ajang bagi-bagi kekuasaan bagi untuk pendukung Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019 lalu.
"Sebelum ada wamen, saya melihat Pak Jokowi ini agak serius. Sesudah ada wamen, saya melihat ini kayak bagi-bagi kekuasaan saja," ujar Desmond di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/10/2019).
Desmond menyoroti penunjukan sosok wakil menteri yang tidak sesuai kapasitas.
Salah satunya, Wahyu Sakti Trenggono yang ditunjuk sebagai Wakil Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Seharusnya, menurut Desmond, Presiden Jokowi memilih orang yang memiliki latar belakang militer dan pertahanan.
Sementara Wahyu Trenggono merupakan Bendahara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin saat Pilpres 2019 dan lama berkecimpung di dunia industri informasi telekomunikasi.
"Misalnya wamen di Menhan. Orang ini kan harusnya ada nilai plus. Minimal dia itu paham militer dan strategi pertahanan. Tapi kalau orang ditaruh di situ karena waktu kampanye membantu Pak Jokowi, kesannya saya pikir kasihan Pak Prabowo ya," kata Desmond.
https://nasional.kompas.com/read/2019/10/27/23174991/f-nasdem-minta-semua-pihak-beri-kesempatan-pada-wamen