Salin Artikel

Siti Nurbaya Bakar, Birokrat Berprestasi yang Kembali Jadi Menteri LHK

Ini kali kedua Siti Nurbaya menjabat sebagai Menteri LHK, setelah memegang jabatan itu dalam Kabinet Kerja.

Perempuan yang lahir di Jakarta, 28 Agustus 1956 ini merupakan politisi Partai Nasdem.

Karier Siti dalam dunia birokrasi tak perlu diragukan lagi. Dia memulai karier sejak 1981 sebagai Kepala Subbidang Analisis Statistik di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lampung.

Hingga, dia terus naik jabatan menjadi Wakil Ketua Bappeda Pemerintah Daerah Lampung pada tahun 1996 hingga 1998.

Dia kemudian dipercaya oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai Kepala Biro Perencanaan pada 1998 hingga 2001. Posisi strategisnya di Kemendagri adalah sebagai Sekretaris Jenderal pada 2001 hingga 2005.

Kemudian pada 2011 hingga 2015, ia menjadi Dewan Komisaris Pusri di Kementerian BUMN dan menjadi Sekretaris Jenderal DPD RI pada 2006 hingga 2013 sebelum pensiun dan menjadi politisi di Partai Nasdem sejak 2013.

Prestasi

Sejumlah prestasi juga pernah diraih oleh Siti Nurbaya Bakar, antara lain mendapat penghargaan bintang jasa utama dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Agustus 2011, penghargaan Bintang Jasa Satya Lencana Wirakarya tahun 2004 dari Presiden Megawati Soekarnoputri.

Pada 2004, Siti Nurbaya juga pernah menjadi PNS Teladan Nasional yang mendapat penghargaan dari Presiden Megawati Soekarnoputri.

Tahun 2008-2010, Siti pernah menerima penghargaan sebagai 99 Most Powerful Women majalah Globe Asia dan penghargaan Perempuan 100 Terinspiratif majalah Kartini.

Di bidang lingkungan dan kehutanan, Siti juga memiliki latar belakang dari pendidikannya di Institut Pertanian Bogor (IPB) S1, kemudian S2 di International Institute for Aerospace Survey and Earth Sciences (ITC) di Enschede, Belanda, serta S3 di IPB kolaborasi dengan Siegen University di Jerman.

Meski dipercaya kembali oleh Jokowi menjadi menteri untuk memimpin Kementerian LHK, akan tetapi Siti pernah ditegur Presiden Jokowi saat sidang kabinet paripurna di Istana Bogor, Juli lalu.

Teguran tersebut terkait dengan investasi yang masih terhambat lantaran permasalahan perizinan di lapangan.

Siti dipanggil ke Istana oleh Jokowi pada Selasa (22/10/2019). Kepada wartawan, Siti mengungkapkan bahwa dirinya diminta Jokowi melanjutkan tugas-tugas yang belum rampung di Kementerian LHK.

"Saya minta izin Bapak, apa boleh saya sebutkan. Oke khusus Bu Siti boleh disebutkann ada kewajiban penugasan melanjutkan tugas-tugas yang belum diselesaikan," kata dia.

Adapun Siti Nurbaya menjadi politisi Partai Nasdem kedua yang dipanggil Jokowi ke Istana pada Selasa (22/10/2019) setelah mantan gubernur Sulawesi Selatan dua periode, Syahrul Yasin Limpo.

https://nasional.kompas.com/read/2019/10/23/14080981/siti-nurbaya-bakar-birokrat-berprestasi-yang-kembali-jadi-menteri-lhk

Terkini Lainnya

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke