"Diminta bergabung dalam kabinet kerja 2, posisinya apa saya enggak tahu, yang jelas banyak bercerita soal keamanan, pendidikan, masalah pembangunan SDM," kata Fachrul usai pertemuan dengan Jokowi.
Fachrul pun menyatakan siap bekerja sama dengan Letjen (purn) Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra yang juga rekan sealmamaternya di TNI.
Fachrul pernah meneken surat rekomendasi pemecatan Prabowo saat menjadi Wakil Ketua Dewan Kehormatan Perwira (DKP). Namun ia menyebut hal itu tak membuat hubungannya dengan Prabowo terganggu.
"Saya dengan Pak Prabowo biasa-biasa saja. Kalau ketemu pelukan, makan sama-sama, nggak ada yang aneh. Memang masalah kedinasan, pribadi tak terganggu," kata Fachrul.
"Katakanlah ada yang tidak pas, tapi bukan berarti hubungan menjadi jelek. Apalagi kita sama-sama dewasa. Pengabdian yang sama membangun negara lebih baik," sambungnya.
Fachrul mengaku sudah tidak aktif di Partai Hanura. Ia diminta menjadi menteri mewakili profesional.
"Saya belasan tahun tidak di Hanura. Kalau bukan wakil partai, mungkin saya profesional," katanya.
Prabowo
Sebelumnya, Prabowo dan Wakil Ketua Umum Gerindra Edhy Prabowo datang ke Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin kemarin.
Seusai bertemu Jokowi, Prabowo mengaku diminta untuk masuk ke kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.
Meski tak menyebut spesifik pos menteri yang akan ia emban, Prabowo menuturkan akan membantu kabinet Jokowi-Ma'ruf di bidang pertahanan.
"Saya diminta bantu beliau di bidang pertahanan," ujar Prabowo.
Selain Prabowo, Edhy juga mendapat pos menteri. Namun Prabowo belum mengumumkan pos menteri yang dimaksud.
Saat itu, Prabowo sekaligus memastikan ia dan Edhy siap membantu kabinet Jokowi-Ma'ruf.
https://nasional.kompas.com/read/2019/10/22/16531361/calon-menteri-jokowi-facrul-razi-siap-kerja-sama-dengan-prabowo