Salin Artikel

Wakil Ketua DPR: Hukum Internasional Harus Lindungi Bangsa yang Lemah

Hal tersebut dikatakan Wakil Ketua DPR RI, Aziz Syamsuddin yang memimpin langsung delegasi Indonesia saat menghadiri Sidang Umum ke-141 Inter-Parliamentary Union (IPU) di Belgrade, Serbia, 13-17 Oktober 2019.

"Kami (DPR RI) memandang jika banyak resolusi Dewan Keamanan PBB tentang Palestina yang belum dijalankan oleh para anggotanya," kata Aziz Syamsuddin.

Pada pertemuan yang dibuka Presiden Serbia dan dihadiri lebih dari 1.700 peserta ini, delegasi Indonesia juga membicarakan penguatan hukum internasional.

Hal itu selaras dengan tema sidang, yakni "penguatan Hukum Internasional: Peran dan Mekanisme Parlemen dan Kontribusi Kerja Sama Kawasan”.

Tak cuma itu, DPR RI memanfaatkan momen hari jadi ke-130 IPU tahun 2019 ini untuk semakin menguatkan peran dan kontribusinya di forum internasional.

“Membangun perdamaian dan keamanan di tengah dinamika dunia memerlukan berbagai pendekatan dan kebijakan. Tentu saja hal ini melibatkan berbagai aktor di tingkat nasional dan internasional, termasuk anggota parlemen," ujar Aziz Syamsuddin.

Ia percaya jika Sidang IPU akan memberikan pencerahan dan masukan yang baik dalam memperbaiki kinerja parlemen di masa depan.

Dimulainya kembali diplomasi parlemen DPR RI

Sidang ke-141 IPU juga menjadi momen dimulainya kembali diplomasi parlemen DPR RI periode 2019-2024. Sidang IPU kali ini menurut Aziz merupakan kali pertamanya ia hadiri sebagai Wakil Ketua DPR RI.

Selain Aziz, hadir pula anggota DPR RI lain seperti Nurul Arifin dari Fraksi Partai Gerindra, Willy Aditya dari Fraksi Nasdem, dan Jon Erizal dari Fraksi PAN.

Dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Aziz menyampaikan jika pertemuan ASEAN + 3 dan Grup Geopolitik Asia Pasifik menjadi awal rangkaian Sidang IPU.

Pertemuan itu merupakan konsultasi untuk menyamakan visi kawasan terhadap isu yang berkembang di IPU.

Sementara Presiden IPU, Gabriela Baron mengatakan jika Asia Pasifik yang dinamis merupakan kawasan yang sangat berpengaruh di IPU.

https://nasional.kompas.com/read/2019/10/16/18225731/wakil-ketua-dpr-hukum-internasional-harus-lindungi-bangsa-yang-lemah

Terkini Lainnya

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke