Salin Artikel

Yohana Yembise Mengaku Belum Dihubungi Jokowi Perihal Menteri Periode Kedua

Pasalnya, hingga saat ini, dirinya belum dihubungi Jokowi.

"Saya belum mendekati Pak Jokowi, artinya belum dipanggil," kata Yohana dalam sebuah wawancara khusus bersama Kompas.com di Waropen, Papua, Kamis (10/9/2019).

Yohana memprediksi, menteri Jokowi periode kedua bakal dihubungi Istana mendekati tanggal pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 20 Oktober 2019 mendatang.

Sebab, pada 2014 lalu, Yohana baru ditunjuk sebagai menteri satu hari setelah Jokowi-Jusuf Kalla dilantik, atau 21 Oktober 2014.

Yohana mengaku tidak berambisi untuk menjadi menteri. Ketika ditanya kesiapannya jika kembali ditunjuk untuk duduk di kursi kabinet, ia hanya menyebut menyerahkan segala urusan kepada Tuhan.

"Saya hanya bisa serahkan ini ke tangan Tuhan. Rancangan manusia tidak setinggi rancangan Tuhan. Tuhan yang mengatur langkah saya, apapun yang diberikan untuk saya lakukan pasti Dia sudah siapkan. itu aja," ujarnya.

Jika kelak tidak dipilih kembali membantu presiden, Yohana menyebut, dirinya bakal kembali menjadi pengajar di perguruan tinggi seperti sedia kala.

Namun demikian, dirinya merasa puas selama lima tahun ke belakang telah berhasil dan dipercaya sebagai menteri.

"Kalau saya tidak digunakan lagi (sebagai menteri) pasti saya akan kembali mengabdi di kampus," ujar Yohana.

"Yang penting saya sudah bisa bertahan selama lima tahun itu luar biasa. Tidak kena reshuffle, dan kita bisa mengangkat menteri yang tadinya mungkin namanya tidak terlalu terangkat ke atas, tapi sekarang kementerian ini eksistensinya itu semakin menigkat," lanjutnya.

https://nasional.kompas.com/read/2019/10/11/14504031/yohana-yembise-mengaku-belum-dihubungi-jokowi-perihal-menteri-periode-kedua

Terkini Lainnya

Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke