Salin Artikel

Wiranto Diserang, TNI Evaluasi Pengamanan Jokowi, Masihkah Boleh Rakyat Bersalaman?

"Pada tataran lapangan, mungkin ada perubahan-perubahan (SOP pengamanan) ya," ujar Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Sisriadi ketika dihubungi Kompas.com, Kamis petang.

"Perubahan-perubahan itu sebaiknya ada, seharusnya ada. Karena itu bagian dari dampak perubahan lingkungan strategis. Perubahan itu nyata, berarti kita harus alert," lanjut dia.

Meski demikian, Sisriadi tidak dapat merinci seperti apa perubahan SOP pengamanan kepala negara. Sebab, evaluasi untuk perubahan itu dilakukan oleh unsur Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Mabes TNI hanya akan melakukan supervisi agar perubahan SOP pengamanan lebih memiliki daya guna.

Sisriadi mengakui, Presiden Joko Widodo seringkali tidak berjarak dengan rakyat pada saat berkunjung ke sebuah daerah. Jokowi tak ragu untuk dekat dengan masyarakat demi bisa bersalaman dan berfoto bersama.

Saat ditanya apakah perubahan itu akan membatasi interaksi Presiden Jokowi dengan masyarakat, ia belum bisa menjawabnya. Sebab, evaluasi juga belum dilakukan.

"Ya dilihat, dievaluasi lagi, apakah (memperbolehkan Presiden bersalaman) itu masih valid atau diperbaiki sesuai dengan ancaman hakekat ancaman yang sudah berkembang rumit seperti ini," ujar Sisriadi.

Meski demikian, Sisriadi mengatakan, hasil evaluasi nantinya bukan hanya akan dipedomani Pasukan Pengamanan Presiden, melainkan juga oleh kepala satuan wilayah di mana Kepala Negara berkunjung.

"Karena protap itu tidak hanya ada pada Paspampres. Tapi juga ada di Kodam. Kan kalau kunjungan VVIP di daerah kan sebagai komandan pelaksana operasinya Panglima Kodam masing-masing," papar Sisriadi.

Diberitakan, Wiranto ditikam pada bagian perut di dekat pintu gerbang Lapangan Alun-alun Menes, Desa Purwaraja, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Kombes (Pol) Dedi Prasetyo menjelaskan, dua pelaku awalnya berpura-pura hendak menyalami Wiranto.

"Ya pelaku mencoba bersalaman, seperti warga bertemu pejabat," ujar Dedi saat konferensi pers di Gedung Humas Mabes Polri, Kamis siang.

Setelah berhasil mendekati Wiranto, pelaku laki-laki yang berinisial SA alias Abu Rara langsung mengeluarkan pisau kecil dan melayangkan tikaman ke perut Wiranto.

"Laki-laki membawa senjata tajam. Ini masih didalami, pisau atau gunting," ujar Dedi.

Setelah ditusuk, Wiranto pun jatuh, nyaris tersungkur. Dia terlihat memegang perut bagian bawah.

Pelaku diduga kuat terafiliasi dengan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi, Jawa Barat.

Kamis sore, Wiranto menjalani operasi di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.

"Saat ini, beliau masih dalam penanganan oleh tim dokter di RSPAD dalam proses operasi," ujar Presiden Joko Widodo, usai menjenguk Wiranto.

https://nasional.kompas.com/read/2019/10/10/18580711/wiranto-diserang-tni-evaluasi-pengamanan-jokowi-masihkah-boleh-rakyat

Terkini Lainnya

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke