Salin Artikel

Gempa Maluku, Kepala BNPB Imbau Masyarakat Tak Termakan Hoaks

"Kami imbau kepada saudara-saudara kami di berbagai daerah untuk tidak melemparkan isu yang kiranya tidak bisa dijamin kebenarannya," kata Doni usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (8/10/2019).

"Karena sampai hari ini belum ada satu teknologi atau lembaga, yang bisa prediksi kapan terjadi gempa dan tsunami," kata dia lagi.

Doni berharap, semua informasi yang disampaikan pemerintah pusat dan pemerintah daerah bisa diikuti oleh masyarakat di Maluku. Ia memastikan, pemerintah terus berusaha memberikan informasi yang benar.

"Saya juga ajak keluarga masyarakat Maluku di mana pun berada dan berbagai komunitas untuk bisa ikuti simbol kebersamaan orang Maluku, potong di kuku rasa di daging. Artinya mari kita bersama sama ringankan penderitaan saudara-saudara kita di Maluku," kata mantan Pangdam XVI Pattimura ini.

Sebelumnya, imbauan serupa agar masyarakat Maluku tidak mudah termakan informasi hoaks  disampaikan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto. 

Ia berharap, pengungsi gempa Maluku tak terpengaruh hoaks adanya tsunami pascagempa di sana.

Wiranto menilai, ketakutan tersebut membuat masyarakat terus mengungsi dan tak kembali ke rumah.

Ia menilai, hal tersebut menjadi beban pemerintah. Namun, belakangan Wiranto minta maaf atas pernyataannya itu.

Gempa 6,8 magnitudo sebelumnya mengguncang Pulau Ambon dan Kabupaten Seram Bagian Barat pada Kamis (26/9/2019) sekira pukul 08.46 Wit. 

Adapun lokasi gempa berada pada titik koordinat 3.38 Lintang Selatan,128.43 Bujur Timur atau berjarak 40 km Timur Laut Ambon-Maluku dan 9 km Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat  dengan kedalaman 10 Km. 

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Ambon mencatat hingga Senin malam (7/10/2019) pukul 21.00 WIT, gempa susulan yang mengguncang Pulau Ambon dan sekitarnya telah mencapai 1.181 kali.

Akibat bencana ini, 39 orang meninggal dunia, sementara korban luka-luka berat, sedang dan ringan mencapai 1578 orang.

Adapun jumlah pengungsi 170.900 jiwa. Total 6.355 unit rumah dan 512 unit fasilitas umum juga mengalami kerusakan.

https://nasional.kompas.com/read/2019/10/08/13300871/gempa-maluku-kepala-bnpb-imbau-masyarakat-tak-termakan-hoaks

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke