Salin Artikel

Cerita Ganjar Pranowo Lobi Menteri Pendidikan soal Zonasi Sekolah

Dalam Seminar Nasional Lemhanas RI bertajuk Pengembangan SDM Unggul untuk Memanfaatkan Peluang Bonus Demografi Menuju Indonesia Maju pada RPJMN 2020-2024, awalnya Ganjar bercerita tentang bonus demografi dari segi pendidikan yang dilakukan oleh Jawa Tengah.

Dia kemudian menjelaskan bahwa saat sistem zonasi pendidikan mulai diterapkan, semua orang kelabakan.

Menurut dia, hal tersebut terjadi dikarenakan sistem zonasi sekolah ideal diterapkan untuk wilayah yang belum memiliki sekolah tetapi sudah ada warga yang tinggal di wilayah tersebut.

"Makanya zonasinya pas. Nah ini kan enggak, sekolahnya sudah ada, rakyatnya ke mana-mana, maka dipas-pasin kan. Waktu itu apa syaratnya? Syaratnya pokoknya yang terdekat, saya bilang, oh tidak bisa! Makanya saya minta lokalitas," terang Ganjar di Gedung Lemhanas, Jumat (20/9/2019).

Ia pun menghubungi Menteri Pendidikan Muhajir Effendi serta dirjen terkait untuk menyampaikan permintaannya tersebut.

Beruntung, kata dia, mereka langsung merespons dan merapatkan permintaannya tersebut setelah dia mengirimkan surat resmi.

"Saya telepon Pak Menteri, telepon staf ahli, telepon dirjen, maka hari Rabu malam saya telepon, Kamis surat dikirim, Jumat mereka rapat," kata dia.

Dari hasil rapat tersebut, akhirnya Provinsi Jawa Tengah pun diperbolehkan membawa konten lokal dalam sistem zonasi sekolah.

Dengan demikian, muncullah jalur prestasi non zonasi yang dipelopori oleh Jawa Tengah. Sejauh ini, pelaksanaannya pun sudah dilakukan dengan baik.

"Akhirnya kami boleh membawa konten lokal. Itu lah akhirnya ada jalur prestasi non zonasi. Di luar zonasi itu boleh. Itu dimulai dari Jawa Tengah," kata dia.

"Tapi ramainya dari situ (soal zonasi sekolah). Prinsipnya tidak boleh ada sekolah favorit, fine. Lalu saya hitung, kalau sekolah difavoritkan semua butuh biaya berapa? Kami hitung minimal butuh Rp 4 triliun, sangat besar," pungkas dia.

Diketahui, jalur non-zonasi sendiri memberi kesempatan bagi calon siswa yang tidak diterima jalur zonasi.

https://nasional.kompas.com/read/2019/09/20/17522631/cerita-ganjar-pranowo-lobi-menteri-pendidikan-soal-zonasi-sekolah

Terkini Lainnya

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke