Salin Artikel

Cinta untuk Pak Habibie...

Raut kesedihan tampak dari orang-orang yang hadir di TMP Kalibata, baik keluarga, kerabat, kolega, hingga warga yang sengaja datang untuk memberi penghormatan terakhir kepada sosok yang dkenal sebagai Bapak Teknologi itu.

Jenazah BJ Habibie memasuki area TMP dengan upacara militer. Dan dimakamkan bersebelahan dengan istrinya, Asri Ainun Habibi. 

Upacara pemakaman dipimpin Presiden Joko Widodo yang bertindak sebagai inspektur upacara.

Suasana sedih dan haru mengiringi prosesi pemakaman. Ketika jenazah diturunkan hingga prosesi tabur bunga, keluarga dan pelayat yang hadir tak dapat menahan rasa sedihnya.

Tak terkecuali warga yang hadir dalam upacara pemakaman. Mereka bahkan turut menyanyikan lagu Gugur Bunga yang berkumandang ketika prosesi tabur bunga dilakukan.

BJ Habibie adalah mantan Presiden pertama Indonesia yang dikebumikan di TMP Kalibata. Sebab, tiga presiden sebelumnya dimakamkan di lokasi yang berbeda.

Presiden pertama RI Soekarno dimakamkan di Blitar, Jawa Timur, tepatnya di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanawetan.

Selanjutnya, Presiden ke-2 RI Soeharto dimakamkan di Astana Giribangun, Karanganyar, Solo, Jawa Tengah. Sementara Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dikebumikan di kompleks Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.

Sampai Jumpa di Akhirat Bapak

Putra sulung BJ Habibie, Ilham Habibie mengucapkan salam perpisahan kepada sang ayahanda saat memberikan sambutan dari pihak keluarga usai pemakaman.

"Bapak ingin semangat ini diterapkan untuk mewujudkan cita-cita bangsa umat di dunia. Sampai jumpa di akhirat Bapak tercinta. Selamat jalan dan kita cintai Papa, Eyang semuanya," ujar Ilham saat memberi sambutan.

"Mudah-mudahan insya Allah khusnul khotimah. Sampai jumpa, Pak," lanjut dia.

Ilham menyebut, ayahnya wafat ketika dikelilingi keluarga dan kerabat. Mereka bahkan sempat memberikan ciuman perpisahan sebelum Habibie menghembuskan napas terakhir.

Oleh karena itu, Habibie wafat dalam keadaan seolah-olah tersenyum karena dia merasakan cinta yang dicurahkan para keluarga dan kerabatnya. 

Ilham Akbar Habibie mengungkapkan hidup ayahnya dipenuhi cinta.

"Itulah Bapak kami. Namanya adalah Habibie, (makananya) yang mencintai dan dicintai," ujar Ilham. 

Ilham mengemukakan, cinta merupakan makna utama kehidupan Habibie hingga wafatnya. Habibie telah menyerahkan seluruh hidupnya untuk cinta.

"Cinta itu adalah cinta tentunya suami-istri, cinta kepada sanak saudara, kepada pekerjaan, kepada negara dan bangsa, kepada dunia ini. Cinta seluas-luasnya," kata Ilham.

"Saya ingat, sembilan tahun yang lampau, di sini juga, kita melihat upacara pemakaman Ibu Ainun, istri Bapak, Mama kita tercinta dengan upacara yang tidak kalah dari segi kehikmatan. Mereka sekarang bisa bersatu dalam akhirat, suatu hal yang didamba-dambakan oleh Bapak semenjak Ibu wafat," ungkap Ilham.

Sementara Presiden Joko Widodo mengatakan, Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie merupakan sosok yang visioner.

Habibie bahkan dinilai telah memikirkan masa depan Indonesia 50 hingga 100 tahun ke depan.

Hal itu dibuktikan dengan PT Industri Pesawat Terbang Nasional (IPTN) yang dirintis Habibie.

"Almarhum berpikir dan bekerja membangun masa depan Indonesia 50 hingga 100 tahun ke depan untuk Indonesia, agar lepas landas menjadi Indonesia maju," ujar Jokowi.

"Dari visi beliau, lahir berbagai industri strategis di Indonesia," lanjut dia.

Jokowi mengatakan, karya Habibie seperti pesawat Gatotkaca N-250 menunjukkan Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara maju lainnya.

Berkat karya Habibie itu, Indonesia juga bisa berdiri sejajar dengan negara-negara maju di dunia yang juga memiliki industri pesawat terbang.

Cinta untuk Pak Habibie

Bentuk cinta untuk Habibie tampak pula dari warga yang ingin menyaksikan pemakamannya.

Ketika prosesi pemakaman berlangsung, tidak bisa semua orang masuk untuk memberi penghormatan terakhir kepada mendiang BJ Habibie.

Namun setelah semua itu berakhir, terutama sesaat setelah Paspampres membuka penjagaan di TMP Kalibata, ratusan warga yang tertahan di luar langsung berduyun-duyun mendatangi pusara BJ Habibie yang masih merah itu.

Mereka ingin mendoakan sang profesor jenius itu dan memberikan penghormatan terakhir. Tak pelak area makam BJ Habibie pun terus dikerumuni warga yang ingin melihat dan mendoakan.

Ita (48), bersama putranya, sengaja menempuh perjalanan dengan kereta dari Bogor, Jawa Barat ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta.

Ita ke TMP Kalibata ingin menyaksikan pemakaman Habibie.

Ita berniat memberi penghormatan terakhir terhadap Habibie, yang diidolakannya. Selain itu, Ita juga ingin mewakili orangtuanya yang pernah jadi anak buah BJ Habibie di PT PAL.

Habibie pernah menjabat sebagai direktur utama di PT PAL.

"Disamping saya suka Pak Habibie, tokoh idola, saya juga mewakili orangtua. Orangtua saya tadinya pernah dinas di PT PAL saat Pak Habibie di sana," ujar Ita. 

Selain Ita, ada pula Puri (29). Dia hadir bersama seorang rekannya untuk memberi penghormatan terakhir untuk Habibie.

"Saya merasa kehilangan, jadi saya ingin ke sini menyaksikan pemakamannya," kata dia.

Puri sendiri mengaku mengagumi sosok BJ Habibie, terutama kesetiannya kepada sang istri Ainun Habibie hingga akhir hayat keduanya.

BJ Habibie meninggal dunia di RSPAD Gatot Soebroto pada Rabu (11/9/2019) pukul 18.05 WIB setelah menjalani perawatan intensif sejak 1 September 2019 lalu.

BJ Habibie wafat pada usianya yang ke-83 tahun. Dia menghembuskan napas terakhirnya setelah meminta agar seluruh keluarganya hadir dan mendampingi di rumah sakit.

Selamat Jalan Pak Habibie...

https://nasional.kompas.com/read/2019/09/13/08373061/cinta-untuk-pak-habibie

Terkini Lainnya

Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Nasional
Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Nasional
Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Nasional
KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

Nasional
Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Nasional
PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

Nasional
Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Nasional
Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Nasional
Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Nasional
Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Nasional
DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

Nasional
Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

Nasional
4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

Nasional
Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke