Salin Artikel

KPK Tak Masalah jika Proses Seleksi Capim Belum Selesai hingga Pelantikan DPR Baru

Menurut dia, proses seleksi bisa dilanjutkan oleh anggota DPR RI periode selanjutnya masa jabatan 2019-2024.

"Kan saya selesainya Desember, 21 Desember sertijab (serah terima jabatan). Oleh karena itu (seleksi selesai) sekarang atau yang datang itu sama saja," kata Laode saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/9/2019).

Karena masa jabatan Pimpinan KPK berakhir 21 Desember 2019, menurut Laode, sekalipun proses seleksi capim dilanjutkan oleh DPR periode mendatang, KPK tak akan mengalami kekosongan masa jabatan.

"Tak akan terjadi kepemimpinan di KPK," ujarnya.

Meski begitu, Laode menilai proses seleksi calon pimpinan KPK kali ini lebih cepat dibanding periode sebelumnya.

Laode bercerita, saat dirinya mengikuti seleksi Capim periode 2015-2019, prosesnya berjalan selama hampir enam bulan.

"Kalau dibandingkan periode saya ini, kayanya cepat prosesnya, jauh lebih cepat," ucap Laode.

"Kami (pimpinan KPK 2015-2019) dulu hampir enam bulan, empat bulan lebih. Ini cepat banget," kata dia.

Pansel Capim KPK sudah mengantongi sepuluh nama capim periode 2019-2023. Rencananya, Senin (2/9/2019) hari ini, Pansel akan menyerahkan sepuluh nama tersebut ke Presiden.

Setelah mendapat nama-nama capim dari Pansel, Presiden punya waktu 14 hari untuk mempertimbangkan nama-nama tersebut untuk kemudian diserahkan ke DPR.

Terakhir, DPR akan menggelar fit and proper test bagi kesepuluh nama capim hingga kemudian tersisa lima orang sebagai pimpinan KPK periode 2019-2023.

https://nasional.kompas.com/read/2019/09/02/14280681/kpk-tak-masalah-jika-proses-seleksi-capim-belum-selesai-hingga-pelantikan

Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke