Salin Artikel

[POPULER DI KOMPASIANA] Polemik Pemindahan Ibu Kota Baru | Jam Kerja Pramugari | Kode Pesan Singkat

KOMPASIANA - Presiden Joko Widodo pada Senin (26/08/2019) telah mengumumkan ibu kota negara akan pindah dari Jakarta ke Kalimantan Timur.

"Lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara (PPUKK), Provinsi Kalimantan Timur," kata Joko Widodo.

Terkait pemindahan Ibu Kota, sebenarnya Joko Widodo memberi beberalasan. Satu di antaranya adalah beban Jakarta yang sudah terlalu berat sebagai pusat pemerintahan, pusat bisnis, pusat keuangan, pusat perdagangan, dan pusat jasa.

Meski bukan lagi hal yang baru, tetapi kali ini benar-benar jadi menarik perhatian Kompasianer dan menjadi diskusi yang menarik terkait pro dan kontra pemindahan Ibu Kota baru.

Selain topik mengenai pemindahan Ibu Kota, pada pekan ini juga tak kalah ramainya dengan artikel yang membahas tentang jam kerja pramugari hingga keresahan atas kebiasaan orang-orang ketika memulai pembicaraan lewat aplikasi.

Berikut 5 artikel terpopuler di Kompasiana dalam sepekan:

 

1. Butuh Waktu 74 Tahun untuk Tentukan Sendiri Ibu Kota RI

Membaca unggahan Presiden Joko Widodo di Instagram mengenai pemindahan Ibu Kota, membuat Kompasianer Shendy Adam membayangkan ini: Jakarta menjadi ibu kota Indonesia adalah sebuah kebetulan dalam sejarah.

Tidak ada yang keliru atas itu memang. Bahkan, lanjutnya, wacana pemindahan ibu kota sudah bergaung bahkan sejak masa awal revolusi kemerdekaan.

"Presiden Soekarno sendiri pernah membentuk Panitya Agung untuk menentukan calon ibu kota," tulis Kompasianer Shendy Adam.

Sebagian wilayah di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur akan menjadi ibu kota pengganti Jakarta. (Baca selengkapnya)

 

2. Memahami Kegalauan ASN Pindah ke Ibu Kota Baru

Ternyata pemindahanan Ibu Kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur menimbulkan permasalahan baru: nasib para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mau-tidak-mau ikut pindah.

Kompasianer Rustan Ibnu Abbas menuturkan, ia sudah 5 kali merasakan pindah rumah kontrakan, rasanya pasti tidak enak, capek dan was-was.

Hal itulah yang kemudian ia bayangkan terjadi pada ASN tersebut.

"Sebuah kota kecil yang jauh dari keramaian, pusat ekonomi, pusat bisnis, mall, jauh dari pusat belanja," tulis Kompasianer Rustan Ibnu Abbas.

Belum lagi, lanjutnya, kekhawatiran masalah fasilitas pendidikan, kesehatan, belanja, biaya hidup yang pasti sangat berbeda dengan kota Jakarta. (Baca selengkapnya)

 

3. Problematika Menghijrahkan Ibu Kota

Yang dimaksudkan hijrah oleh Kompasianer Syahirul Alim yakni "melepaskan diri" dari segala yang mengikat sebelumnya.

"Baik aturan perundang-undangan, nilai-nilai budaya masyarakat, keterikatan dengan kultur, sehingga memang memerlukan waktu yang cukup lama untuk dibicarakan, didiskusikan, dan disepakati bersama," tulisnya.

Atak kepindahan Ibu Kota ini, lanjutnya, bukan saja sekadar secara fisik; kantor, rumah, keluarga, namun juga berdimensi non-fisik: alam pikiran baru dan segala hal yang terkait dengan nuansa ideologis yang juga perlu dibarukan.

Tetapi, ada yang juga patut disimak, yaitu modernisasi juga dapat dilakukan tanpa mengorbankan nilai-nilai atau tradisi yang telah hidup dalam masyarakat. (Baca selengkapnya)

 

4. Pramugari Terbang ke Melbourne Pulang-Pergi, Minum Vitamin Saja!

Tersiar kabar: sebuah maskapai telah mengakui jika awak kabin, yakni pramugari dan pramugara, untuk rute penerbangan langsung dari Indonesia ke Melbourne dan Sydney tidak lagi mendapatkan fasilitas hotel.

Dalam hal ini, Kompasianer Agung Webe menjelaskan dengan runut kalau siapapun yang berada di perusahaan jasa yang sedang mengedepankan efisiensi besar-besaran, maka mesti juga memerhatikan kualitas di dalamnya.

"Apabila pramugari dipandang sebagai alat produksi, maka ia dapat dipekerjakan semaksimal mungkin, kalau perlu mentok sampai ujung maksimal jam kerja," tulis Kompasianer Agung Webe.

Sebab apa yang dialami seorang pramugari atau pramugara bisa menjadi masalah aspek psikologis dan metabolisme tubuh. (Baca selengkapnya)

 

5. Saya Gerah dengan "P" di Awal Pesan

Kode "Ping" muncul kembali, tapi dalam bentuk yang lebih ringkas dan ruang yang berbeda, yakni: "P".

Yang jauh lebih mengherankan, kode pesan tersebut sudah tidak lagi sekadar pada teman sebaya saja. Malah kerap diterima oleh orang-orang tua.

"Kalau yang mengirim adalah orang dikenal, masih saya ingatkan untuk tidak lagi membuka obrolan dengan "P". Namun jika pengirimnya orang tidak dikenal, dipastikan semua pesan tersebut saya abaikan, sepenting apapun itu," tulis Kompasianer Arako.

Hal tersebut, menurutnya, selain menjengkelkan juga kadang tidak sopan. (Baca selengkapnya)

https://nasional.kompas.com/read/2019/08/31/10071031/populer-di-kompasiana-polemik-pemindahan-ibu-kota-baru-jam-kerja-pramugari

Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke