Salin Artikel

Menkumham Resmikan Lapas Khusus Karanganyar untuk Napi Berisiko Tinggi

Lapas ini ditujukan bagi narapidana kasus terorisme dan narkoba berisiko tinggi. Letaknya 25 kilometer dari Dermaga Sodong. 

“Lapas khusus Karanganyar adalah sebuah pembaruan dalam upaya penanganan narapidana risiko tinggi di Indonesia. Hal ini sejalan dengan konsep revitalisasi penyelenggaraan pemasyarakatan di mana narapidana ditempatkan berdasarkan jenis dan tingkat risikonya,” ujar Yasonna dalam siaran pers yang diterima wartawan, Jumat (23/8/2019).

Yasonna berharap, pembangunan Lapas Khusus Karanganyar bisa menjadi jawaban dalam peningkatan kualitas praktik penyelenggaraan pemasyarakatan.

“Ini bukti keseriusan pemerintah. Kami tidak pernah kendor sedikit pun untuk mewujudkan komitmen dan upaya meningkatkan kualitas penegakan hukum di Indonesia," kata dia. 

Sementara itu, Direktur Jenderal Pemasyarakatan Sri Puguh Budi Utami mengatakan, lapas ini memiliki sejumlah teknologi keamanan canggih dan terlengkap di Indonesia.

Ia mencontohkan, penggunaan CCTV dengan fitur pengenal wajah, automatic door lock, ruang kontrol yang beroperasi selama 24 jam, pengacak sinyal, pagar kejut, hingga perekam suara di setiap kamar hunian.

“Tidak hanya fokus pada pemanfaatan teknologi saja, petugas pemasyarakatan juga merupakan para petugas pemasyarakatan khusus yang terlatih dan memiliki kompetensi serta kemampuan sesuai standar yang telah ditetapkan melalui tahapan seleksi dan penilaian oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan,” kata Sri Puguh.

Menurut Sri Puguh, lapas ini masuk dalam kategori super maximum yang sengaja dibangun di daerah perbukitan demi memperkuat sistem keamanan.

Lapas yang dibangun di areal 30 hektar dengan luas bangunan 25 hektar ini terdiri dari 7 blok hunian berkapasitas 712 narapidana risiko tinggi dengan sistem satu orang satu sel.

Lapas yang dibangun sejak 2016 ini juga memiliki 3 menara pengawas secara keseluruhan.

Penerapan keamanan berlapis dilengkapi pula dengan kanal air selebar 6 meter dengan kedalaman bervariasi dari 4 sampai 12 meter.

Adapun pasokan energi lapas ini memanfaatkan tenaga air, angin, dan surya untuk menjaga operasional. 

https://nasional.kompas.com/read/2019/08/23/15400931/menkumham-resmikan-lapas-khusus-karanganyar-untuk-napi-berisiko-tinggi

Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke