Hal ini ia sampaikan pada Kongres V PDI-P yang digelar di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Kamis (8/8/2019).
"Ingat, tahun depan kita sudah memasuki kembali agenda pemilihan umum, yakni pemilihan kepala daerah serentak tahun 2020 atau pilkada," ujar Megawati, Kamis.
Megawati mengatakan, pilkada serentak merupakan salah satu agenda besar bangsa Indonesia.
Pesta demokrasi tahun depan untuk menentukan gubernur dan wakil gubernur di 9 Provinsi, pemilihan bupati dan wakil bupati di 224 kabupaten yang berada di 32 provinsi, serta pemilihan wali kota dan wakil wali kota di 37 kota yang berada di 18 provinsi.
"Banyak lho," kata Mega.
"Bayangkan jika fenomena disintegrasi di Pemilu 2019 justru menguat di pilkada serentak 2020 dan kemudian menjadi air, air bah yang tak terbendung. Apa yang akan terjadi dengan Indonesia? Harus kita renungkan bersama," lanjut dia.
Megawati pun mengimbau semua kader untuk tetap menjaga persatuan dan tidak memaknai kemenangan pada Pemilu 2019 sebagai kemenangan pribadi.
"Jika hal itu terjadi, lalu apa makna sebenarnya kaidah kemenangan pada pemilihan umum bagi rakyat, bangsa, dan negara? Siapa yang menderita? Bukan kaum elite, tetapi rakyat kita," ujar Megawati.
https://nasional.kompas.com/read/2019/08/08/13542611/megawati-bayangkan-disintegrasi-pemilu-2019-menguat-di-pilkada-2020