Salin Artikel

Mengenang Sosok Mbah Moen, Ulama yang Gigih Mengkampanyekan Nasionalisme

KOMPAS.com - Kiai karismatik NU, KH Maimun Zubair meninggal dunia pagi ini, Selasa (6/8/2019) ketika sedang menunaikan ibadah Haji di Mekkah.

KH Maimun Zubair merupakan pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Rembang dan menjabat sebagai Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Selain ahli di bidang ilmu fiqih, KH Maimun Zubair juga dikenal sebagai sosok yang gigih dalam mengkampanyekan nasionalisme dan cinta tanah air.

Mbah Moen, begitu dia akrab disapa seringkali berpesan kepada seluruh pihak untuk menjadi seorang nasionalis dan berpikiran luas dalam berbagai kesempatan.

Misalnya sewaktu menerima kunjungan dari Ikatan Mahasiswa Nahdliyin (IMAN) STAN di kediamannya, Rembang pada Mei 2017 silam.

Mbah Moen meminta kepada para mahasiswa untuk menjadi orang yang nasionalis, berpikiran luas dan tetap NU.

Penekanan NKRI dengan ideologi Pancasila juga kerap didengungkan Mbah Moen dalam setiap kesempatan. Semisal sewaktu memimpin doa penutup di Halaqah Alim Ulama yang digelar Majelis Dzikir Hubbul Wathon di hotel Borobudur Jakarta pada Juli 2017 silam.

Terkait maraknya radikalisme di Indonesia dan berbagai negara di dunia, mengutip dari situs nu.or.id, KH Maimun Zubair menekankan pandangan Islam yang luas dan terbuka.

Dalam menguraikan peristiwa dan fakta sejarah, KH Maimun Zubair banyak memberikan sejumlah perspektif, misalnya terkait dengan kekhalifahan Islam.

Menurutnya, saat ini khilafah sudah tidak ada dan telah digantikan oleh nasionalisme.
Meski sejarah kekhalifahan pernah mencapai masa kejayaannya, tetapi sejarah harus dikontekstualisasikan. Artinya harus menyesuaikan dengan kondisi saat ini.

Lebih lanjut, dalam berbagai acara menyangkut kebangsaan, KH Maimun Zubair sering dijumpai di dalamnya.

Bahkan pada Multaqo Alim Ulama yang dihadiri oleh sekitar 1500 ulama, KH Maimun Zubair menjadi inisiator acara itu bersama dengan Habib Lutfi bin Yahya.

Kabar mengenai meninggalnya KH Maimun Zubair pun mengundang duka dari berbagai kalangan. Hal ini dikarenakan sosok KH Maimun Zubair memiliki tempat sendiri di mata beberapa tokoh di Indonesia.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengungkapkan rasa kehilangannya yang mendalam.

"Kita sungguh sangat kehilangan beliau. Beliau adalah orang tua kita, guru kita, pembimbing kita, panutan kita. Tapi saya ingin mengajak semua umat Islam Indonesia, khususnya para muridnya, pengikutnya, anak-anaknya, untuk mengikhlaskan kepergian beliau," ujar Lukman dalam video yang diterima KOMPAS.com dari Kementerian Agama, Selasa (6/8/2019).

https://nasional.kompas.com/read/2019/08/06/16331901/mengenang-sosok-mbah-moen-ulama-yang-gigih-mengkampanyekan-nasionalisme

Terkini Lainnya

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke