Salin Artikel

Selain Megawati, Ini Deretan Ketum Partai yang Paling Lama Menjabat

Diketahui, Megawati telah memimpin PDI-P sejak pertama berdiri tahun 1999.

Bahkan, saat dirinya terpilih sebagai presiden kelima periode 2001-2004, ia masih memegang jabatan tersebut.

Dengan begitu, hingga saat ini, Megawati telah menjadi ketua umum PDI-P selama 20 tahun dan berpotensi melanjutkannya hingga lima tahun ke depan jika terpilih kembali tahun ini.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto mengungkapkan, sebagian besar kader-kader masih menginginkan Megawati Soekarnoputri kembali menjadi ketua umum partai.

Sebab, putri dari Presiden Soekarno itu dinilai sebagai sosok pemimpin yang visioner dan mampu mementingkan kepentingan organisasi di atas kepentingan pribadi.

"Inilah yang kemudian membuat kenapa kepemimpinan Bu Megawati Soekarnoputri begitu kuat diterima oleh arus bawah," ujar Hasto saat ditemui di kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (1/8/2019) malam.

Sebelum PDI-P dibentuk, Megawati menjadi Ketua Umum PDI sejak 1993.

Namun, ada pihak yang tak puas dengan terpilihnya Megawati sehingga terjadi perebutan markas partai di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat pada 27 Juli 1996.

Kejadian ini kemudian dikenal dengan Peristiwa 27 Juli. Setelah itu, Megawati pun membentuk partai tandingan dengan nama PDI Perjuangan.

Selain Megawati, berikut sejumlah politisi yang mengisi posisi cukup lama sebagai ketua umum partai politik:

1. Muhaimin Iskandar

Muhaimin yang kerap disapa Cak Imin ini menjadi ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa terlama dibandingkan pendahulu-pendahulunya.

Muhaimin pertama kali menjabat ketua umum pada Mei 2005. Sejak itu, ia dua kali terpilih sebagai ketua umum petahana sehingga ia telah memimpin PKB untuk tiga periode.

Dengan demikian, Cak Imin telah menjadi ketua umum selama 14 tahun.

2. Yusril Ihza Mahendra

Yusril mendirikan Partai Bulan Bintang (PBB) bersama para reformis muslim pada Juli 1998.

Sejak awal berdiri hingga 2005, Yusril duduk sebagai Ketua Umum.

Kemudian, pada Mei 2005, MS Kaban yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kehutanan dipilih sebagai ketua umum PBB.

Partai ini kembali menetapkan Kaban sebagai ketua umum pada Muktamar yang diselenggarakan April 2010.

Kemudian, Yusril kembali terpilih sebagai ketua umum PBB pada April 2015 hingga saat ini. Jika ditotal, Yusril telah memimpin PBB selama 11 tahun.

3. Djaelani Naro

Djaelani merupakan ketua umum kedua Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang menjabat sejak 1978 hingga 1989.

Sebelum menjadi ketua umum PPP, Djaelani merupakan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat/Majelis Permusyawaratan Rakyat selama dua periode.

Ia memimpin PPP selama 11 tahun sebelum digantikan oleh Ismail Hassan Metareum di periode berikutnya.

4. MS Kaban

Kaban menjadi ketua umum kedua PBB menggantikan Yusril Ihza Mahendra pada Mei 2005.

Sebelum jadi ketua umum, Kaban merupakan Sekretaris Jenderal PBB. Ia pun terpilih selama dua periode hingga 2015.

Selama di PBB, Kaban menjabat sebagai ketua umum selama 10 tahun.

5. Wiranto

Hengkang dari Partai Golkar, Wiranto mendirikan Partai Hanura pada 2006.

Ia mendeklarasikan pembentukan Partai Hanura pada Desember 2006 dan tampil sebagai ketua umum partai.

Sepuluh tahun memimpin Hanura, Wiranto melepas jabatannya pada Desember 2016, beberapa bulan setelah dilantik menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

Jabatan ketua umum diberikan kepada Oesman Sapta Odang.

6. Amir Moertono

Amir merupakan Ketua Umum ketiga Partai Golkar. Ia menggantikan posisi Suprapto Sukowati dari pucuk pimpinan partai beringin itu sejak 1973.

Kemudian, sepuluh tahun kemudian, pada 1983, posisi Amir sebagai ketua umum digantikan oleh Sudharmono.

7. Hamzah Haz

Hamzah Haz menduduki posisi ketua umum keempat PPP pada 1998.

Selama menjabat sebagai ketua umum, Hamzah juga menjabat beberapa posisi penting di pemerintahan.

Ia menjabat Menteri Negara Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal hingga 1999, kemudian menjadi Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Bidang Ekonomi dan Keuangan pada 1999.

Baru beberapa hari, ia ditugaskan memimpin Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan Republik Indonesia.

Ia hanya menduduki jabatan itu selama dua bulan.

Kemudian, pada 2001, ia terpilih menjadi Wakil Presiden Indonesia ke-9 mendampingi Megawati Soekarnoputri pada 2001.

Jabatannya sebagai Ketua Umum PPP berakhir pada 2007 setelah 9 tahun menjabat.

https://nasional.kompas.com/read/2019/08/02/16104671/selain-megawati-ini-deretan-ketum-partai-yang-paling-lama-menjabat

Terkini Lainnya

Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke