Salin Artikel

Mungkinkah Gibran dan Kaesang Terjun ke Dunia Politik?

Nama keduanya muncul dalam sebuah survei yang dilakukan Laboratorium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta.

Lantas, mungkinkah keduanya terjun ke dunia politik mengingat keseharian mereka sangat jauh dari aktivitas politik?

Keduanya sama-sama pengusaha yang juga tak pernah menyinggung soal politik si dunia maya.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya berpendapat, kecil sekali kemungkinan Gibran dan Kaesang menjadi politikus atau memegang jabatan kepala daerah. 

"Gibran dan Kaesang setahu saya tidak kepikiran dan tertarik masuk politik, paling tidak untuk sekarang," ujar Yunarto kepada Kompas.com, Jumat (26/7/219).

Menurut Yunarto, kemungkinan lembaga penelitian tersebut hanya memasukkan nama Kaesang dan Gibran dalam survei.

Pemilih keduanya menjadi tinggi karena popularitas mereka sebagai anak presiden. Sementara itu, dari segi akseptabilitas dan elektabilitas, keduanya tertinggal dibandingkan nama lainnya.

"Jadi tidak pernah masuk bursa itu sebenarnya," kata Yunarto.

Pendiri lembaga Kedai Kopi Hendri Satrio mengatakan, masih terbuka kemungkinan Gibran dan Kaesang masuk politik.

Dari segi penerimaan masyarakat, keduanya dianggap cukup dipandang. Bukan hanya karena anak presiden, melainkan juga karena keduanya pengusaha yang sukses pada usia muda.

Menurut dia, dinasti politik di Indonesia masih kental karena budaya ketimuran yang biasanya jika ayahnya dihormati, anak-anaknya pun dihormati. 

"Misalnya, Bung Karno (Presiden RI Pertama Soekarno). Kita menghormati Bung Karno, kita juga menghormati anak-anaknya, bahkan kita menghormati cucunya," kata Hendri.

Namun, lanjut dia, kembali lagi kepada pribadi Gibran dan Kaesang. Jika ada minat ke arah sana, maka wacana ini akan berlanjut. Jika tidak, jalan yang mereka pilih yakni murni berbisnis.

Hendri mengambil contoh anak-anak Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Dua anaknya menjadi politikus, sedangkan anak sulungnya memilih menjadi pebisnis.

"Tapi apakah suatu saat mau ke politik bisa? Bisa, karena modalnya ada. Begitu juga anak Presiden Jokowi," kata Hendri.

Survei Laboratorium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta dilakukan di 96 titik lokasi dengan 8 responden di masing-masing titik.

Survei menguji tiga kategori, yaitu popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas. Dari kategori popularitas, nama Gibran muncul dengan angka tertinggi.

Meski menang dari sisi popularitas, Gibran dan Kaesang masih tertinggal dari sisi akseptabilitas dan elektabilitas.

Restu Jokowi

Presiden Joko Widodo mengaku tidak pernah memaksa anak-anaknya untuk terjun ke dunia politik atau tidak.

Sebagai orangtua, ia akan mendukung sepenuhnya apa yang digeluti sang anak, termasuk jika suatu saat anak-anaknya ingin mengikuti pemilihan kepala daerah.

"Kalau tahu-tahu besok pagi bilang, 'Pak saya kepingin jadi wali kota', siapa tahu. Minggu depan bilang, 'Pak saya siap jadi wali kota.' Kalau ditanya itu, saya akan bilang, ya jadi saja," kata Jokowi dalam wawancara eksklusif dengan Tribunnews.com, Kamis (18/7/2019).

Jokowi mencontohkan dirinya sendiri. Sebelum masuk ke dunia politik, ia merupakan pengusaha di bidang mebel.

Jokowi menyerahkan kepada anak-anaknya untuk menentukan pekerjaan dan karier masing-masing.

Meski begitu, saat ini, Jokowi melihat Gibran dan Kaesang masih asyik menggeluti bisnis kuliner mereka.

"Sampai detik ini, saya melihat anak-anak saya tidak tertarik ke dunia politik. Gibran, Kaesang, ataupun yang lain senangnya di dunia usaha," kata Jokowi.

https://nasional.kompas.com/read/2019/07/26/16090401/mungkinkah-gibran-dan-kaesang-terjun-ke-dunia-politik

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke