Salin Artikel

Kelakar Hakim MK: Kalau Jadi Pihak Terkait, Saya Tidur Nyenyak Saja...

Jawaban utama atas gugatan pemohon, disampaikan oleh pihak termohon yang dalam hal ini adalah Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Hal ini disampaikan Arief saat mendengarkan keterangan pihak terkait dalam sidang sengketa hasil pileg DPRD Alor yang digugat Partai Bulan Bintang (PBB). Pihak terkait dalam perkara ini adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Sebenarnya Anda itu sudah diperjuangkan oleh termohon. Itu (berkas) yang masuk 5 Juli itu kan, Anda itu sebetulnya fungsinya hanya memperkuat," kata Arief kepada Kuasa Hukum PPP Tantri Maulana di Gedung MK, Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2019).

Arief mengatakan, yang dilawan oleh pemohon adalah termohon, bukan pihak terkait.

Apalagi, jika jawaban yang disampaikan oleh termohon sama dengan keterangan yang akan disampaikan pihak terkait, menurut Arief, tak masalah pihak terkait tidak memberikan keterangan.

Arief berkelakar, jika dalam suatu perkara dirinya menjadi pihak terkait, Arief lebih memilih untuk tidur daripada memberikan keterangan dalam persidangan.

"Sebenernya bisa tidur nyenyak, tapi kan khawatir, yaudah lah ada advokat yang bisa membantu, gitu sebetulnya," ujar Arief.

"Kalau saya kalau sudah yakin menang, sudah diperjuangkan (pihak termohon), sudah betul, saya tidur nyenyak aja, tinggal nunggu jadi. Gitu kalau saya, nggak keluar apa-apa," sambungnya.

https://nasional.kompas.com/read/2019/07/16/13465471/kelakar-hakim-mk-kalau-jadi-pihak-terkait-saya-tidur-nyenyak-saja

Terkini Lainnya

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke