Salin Artikel

ICW Pesimistis soal Pengungkapan Kasus Novel, Ini Komentar Polri

"Orang yang pesimistis itu orang yang memiliki pemikiran yang kerdil," ungkap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (15/7/2019).

Dedi pun menegaskan bahwa sikap optimistis harus selalu dikedepankan.

Menurut Dedi, proses pengungkapan dari hasil penyidikan sebuah kasus akan dilakukan secara bertahap. Langkah itu dilakukan polisi pada pengungkapan kasus kerusuhan 21-22 Mei 2019.

"Kita harus optimistis dong, optimistis. Dan tentunya setiap proses penyidikan akan disampaikan secara bertahap seperti halnya pengungkapan terhadap kasus kerusuhan 21-22 (Mei). Semuanya step by step," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Dedi juga menegaskan bahwa Polri berkomitmen untuk menuntaskan kasus Novel, begitu pula dengan kasus lain yang menjadi tanggung jawab institusi tersebut.

Sebelumnya, ICW beserta Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Amnesty International Indonesia, dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, menggelar aksi singkat di sekitar Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin.

Aksi itu dilakukan dalam rangka mendesak Polri untuk menuntaskan kasus Novel.

Para peserta aksi menggunakan "polisi tidur" tiruan sebagai alat peraga dalam aksinya. Awalnya, mereka menggelar "polisi tidur" tiruan tersebut beserta sejumlah poster di atas aspal.

Lalu, sekitar tujuh peserta aksi memegang poster dan berdiri di belakang "polisi tidur" tersebut. Aksi tersebut hanya berlangsung sekitar lima menit.

Peneliti ICW Wana Alamsyah mengatakan bahwa "polisi tidur" itu menunjukkan kekecewaaan mereka terhadap kinerja kepolisian dalam menangani kasus Novel.

"Polisi tidur itu cerminan bahwa ketika TGPF itu selesai dan Polri tidak mengumumkan, kami pesimistis dengan kerja-kerja yang dilakukan kepolisian. Seharusnya selama 2 tahun kasus Novel ditangani, itu harusnya menemukan titik terang atau tersangka," ujar Wana di lokasi.

Menurut Wana, mereka akan terus mendesak agar polisi mengusut tuntas kasus Novel yang terjadi sekitar dua tahun silam.

https://nasional.kompas.com/read/2019/07/16/10042321/icw-pesimistis-soal-pengungkapan-kasus-novel-ini-komentar-polri

Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke