Salin Artikel

Ketua DPR Ingin Adanya Upaya Serius Akhiri Rivalitas Cebong dan Kampret

Karena jika dibiarkan berlarut-larut, bukan tidak mungkin dapat mengganggu ketahanan nasional serta harmonisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Untuk menyelesaikannya, Bambang menilai jika pemerintah, DPR, seluruh institusi negara, dan organisasi besar di bidang keagamaan harus seirama menunjukkan kepedulian terhadap masalah polarisasi ini.

"Tahun politik 2019 sudah berakhir, rivalitas antar masyarakat yang karib dengan sebutan cebong dan kampret harus segera diakhiri," jelas Bambang di DPR, Jakarta sesuai keterangan tertulis, Senin (1/7/2019).

Namun meski sudah melakukan upaya, lanjut Bambang, semuanya akan sia-sia jika tidak adanya kesadaran dan kemauan dari masyarakat itu sendiri.

Untuk itu, Bambang tak pernah bosan mengingatkan kepada masyarakat jika di dalam dunia politik tidak ada rivalitas abadi, yang ada hanyalah kepentingan abadi.

"Sudah jelas tidak ada alasan bagi masyarakat Indonesia untuk memaksakan diri mempertahankan polarisasi," ucap dia.

Selanjutnya, Bambang meminta kepada masyarakat untuk memberikan panggung rivalitas hanya kepada para politisi sebagai sarana memperjuangkan aspirasi konstituennya masing-masing.

"Sebab persatuan dan kesatuan akan menjadikan Indonesia negara yang kuat dan kompetitif," tutup Bambang.

https://nasional.kompas.com/read/2019/07/01/16501191/ketua-dpr-ingin-adanya-upaya-serius-akhiri-rivalitas-cebong-dan-kampret

Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke