Salin Artikel

Hari Ini dalam Sejarah: STS-7 Challenger Meluncur, Bawa Satelit Palapa ke Antariksa

Indonesia termasuk salah satunya. Sejak peluncuran satelit pertama pada 9 Juli 1976, Indonesia tetap menginginkan untuk mengorbitkan beberapa satelit lagi. Tujuannya adalah untuk menggantikan satelit sebelumnya yang telah habis masa orbitnya.

Bekerja sama dengan Amerika Serikat, Indonesia meluncurkan satelit ketiganya. Satelit ini diberi nama Palapa B1 sebagai lanjutan generasi sebelumnya. Harapannya, satelit ini jadi pengganti yang lebih baik.

Pembuatan

Kontrak pembuatan satelit komunikasi Palapa seri B ini ditandatangani pada 10 Februari 1980 antara Pemerintah Indonesia dengan Hughes Aircraft Company.

Harga yang telah disepakati adalah 74,5 juta dollar dan biaya pendidikan serta pelatihan suku cadang. Selain itu, untuk peluncuran, asuransi dan biaya konsultasi lainnya diperlukan biaya tambahan lagi.

Harian Kompas yang terbit pada 19 Juni 1983 memberitakan, satelit Palapa B1 milik Indonesia meluncur tepat pada 07.33 pada 18 Juni 1983 waktu setempat dengan menggunakan pesawat ulang-alik Challenger.

Momen bersejarah ini juga disiarkan secara langsung melalui televisi dari Pusat Ruang Angkasa Kennedy, Florida, AS. Siaran itu kemudian di-relay langsung menuju Cibinong dan disaksikan oleh para anggota DPR Komisi V.

Penerbangan pesawat tersebut diawali dengan kobaran api dari tiga mesin utama dan dua roket pendorong. Pesawat seharaga 1,2 milyar dollar AS tersebut meluncur dalam tempo tujuh detik dan mengarah ke timur laut di atas Samudera Atlantik.

Dua menit setelahnya, Challenger melepaskan dua roket pendorong lalu melesat ke antariksa. Dengan kecepatan 28.000 kilometer per jam, Challenger sudah mengorbit setinggi 298 kilometer di atas bumi.

Setelah Challenger berhasil meluncur ke angkasa, tantangannya adalah meluncurkan dua satelit yakni Anik C3 untuk Telesat Kanada dan Palapa B1 untuk Indonesia.

Pelepasan

Misi STS-7 Challenger terbang menggunakan lima kru, yakni Robert L Crippen sebagai komandan, Frederick H Hauck sebagai pilot, Sally Kristen Ride dan John M Fabian sebagai spesialis misi, serta dokter-astronot bernama Norman E Thagard untuk melakukan penelitian mabuk perjalanan bagi para astronot.

Selama kurang lebih 96 kali mengorbit bumi, para astronot akan meluncurkan satelit milik Kanada dan Indonesia. Peluncuran satelit pertama, tanggung jawab ada pada Sally Ride, sementara Satelit Palapa B1 dibebankan pada John Fabian.

Indonesia merencanakan Satelit Palapa B1 untuk perbaikan dan tambahan pelayanan komunikasi untuk sekitar 13.000 pulau di Indonesia. Satelit ini juga digerakkan ke orbit operasinya dengan penembakan motor-motor roket pakai remote control oleh Fabian.

Selang beberapa hari, satelit Palapa B1 tiba di lokasi 108 BT di atas barat Pontianak dengan memiliki kapasitas daya satelit Palapa A, yaitu 24 transporder.

Fabian bisa menggunakan motor roket terebut dengan baik dan menempatkan satelit pada posisinya. Setelah saat itu, satelit ini menjalani uji coba pengiriman sinyal menuju Indonesia.

Satelit Palapa B1 akhirnya bisa mengudara dan langsung dikendalikan oleh beberapa stasiun pengendali di Bumi, yaitu Pusat Pengendali Operasi di Elsegundo California, SPU (Stasiun Pengendali Utama) Cibinong dan Fillmore di Ventura Country sebagai back up.

Selain peluncuran untuk satelit Indonesia dan Kanada, ternyata misi ini juga mencatatkan rekor tersendiri bagi dunia antariksa. Salah satu kru bernama Sally Kristen Ride mejadi astronot wanita pertama AS yang berhasil mencapai antariksa.

https://nasional.kompas.com/read/2019/06/18/17080701/hari-ini-dalam-sejarah-sts-7-challenger-meluncur-bawa-satelit-palapa-ke

Terkini Lainnya

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Aies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Aies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran Ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran Ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke