"Apa yang terjadi pada tanggal 21 dan 22 terkait secara langsung atau tidak langsung dengan provokasi yang dilakukan oleh Pak Prabowo dan Pak Sandi beserta orang-orang di sekelilingnya," kata Antoni saat ditemui di DPP PSI, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta, Selasa (28/5/2019).
Antoni mengatakan, sejak awal pihak 02 berupaya melegitimasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dengan menuding penyelenggara Pemilu bagian dari pemerintah yang dapat diintervensi.
Tak hanya itu, menurut Antoni, penolakan terhadap hasil Pemilu dengan menyebut telah terjadi kecurangan Pemilu yang terstruktur, sistematis dan masif, adalah upaya provokasi.
"Para pengikutnya tidak bisa menerima realitas politik yang sebenarnya terjadi, saya kira ini adalah sesuatu yang didesain secara serius," pungkasnya.
https://nasional.kompas.com/read/2019/05/28/16493341/psi-sebut-kerusuhan-22-mei-2019-akibat-narasi-provokatif