Salin Artikel

Temui Wapres, Ketua PGRI Protes soal Kewenangan Pengelolaan Sekolah di Daerah

Hal itu disampaikan Unifah di sela pertemuannya dengan Kalla dalam rangka mengundang Wapres untuk hadir di Kongres PGRI 4-7 Juli mendatang.

"Pembagian kewenangan otonomi daerah itu mungkin sebaiknya tidak dalam level jenjang dan jenis. Misalnya SMA dan SMK di provinsi, SD dan SMP di kabupaten kota itu menimbulkan sedikit banyak segregasi di daerah," ujar Unifah di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (20/5/2019).

"Maka kami menyarankan untuk melakukan kajian otonomi, bagaimana kalau pembagian peran ini di sisi layanan misalnya fungsi-fungsi manajemennya, gitu kan," lanjut dia.

Ia mengatakan pembagian kewenangan pengelolaan sekolah seperti itu menimbulkan distribusi guru yang tidak merata serta menciptakan disintegrasi pengelolaan pendidikan di daerah.

Pembagian semacam itu menurut dia membuat daerah perkotaan selalu dipenuhi guru-guru berkualitas.

Akibatnya, lanjut Unifah, kualitas pendidikan daerah perkotaan dan pinggiran menjadi timpang. Karena itu, dalam Kongres PGRI nanti, ia berharap Wapres selaku pembicara kunci menyinggung hal tersebut dalam pidatonya.

Ia menambahkan ke depannya dibutuhkan kajian yang lebih komprehensif terkait pembagian kewenangan antara provinsi dan kabupaten/kota.

"Intinya, setelah kami pelajari, pembagian kewenangan yang terpisah seperti itu, itu menimbulkan sebuah ketimpangan antara satu daerah dan daerah lain, dan itu iklimnya enggak kondusif," ujar dia.

"Dan ini harus dicairkan kembali, bagaimana pusat, provinsi, kabupaten kota duduk bersama, membagi kewenangan yang mana," lanjut Unifah.

https://nasional.kompas.com/read/2019/05/20/22571861/temui-wapres-ketua-pgri-protes-soal-kewenangan-pengelolaan-sekolah-di-daerah

Terkini Lainnya

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke