Salin Artikel

Bambang Soesatyo Anggap Puan Maharani Kompeten Jadi Ketua DPR

"(Puan Maharani) berkompeten," ujar Bambang di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (14/5/2019).

"Kalau PDI-P menunjuk Mbak Puan ya harus kita dukung. Itu ketentuan politiknya dan saya setuju," tambah dia.

Aturan mengenai penentuan pimpinan DPR periode 2019-2024 ini diatur pada ayat 1 Pasal 427D dalam Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD. Dalam UU tersebut, partai pemenang Pileg 2019 berhak menduduki jabatan ketua DPR.

Sementara posisi wakil ketua diisi oleh perwakilan partai dengan perolehan suara terbanyak berikutnya. Politisi Golkar ini mengatakan sejauh ini partainya diprediksi menempati urutan kedua dalam Pileg 2019. Artinya, Golkar kemungkinan mendapat posisi wakil ketua DPR pada periode selanjutnya.

"Kalau Golkar sendiri nanti kita kembalikan ke pimpinan Golkar (mengenai siapa yang menduduki posisi wakil ketua DPR)," kata dia.

Bambang mengatakan susunan pimpinan DPR periode selanjutnya diatur berdasarkan urutan perolehan suara. Masing-masing partai tidak boleh intervensi terhadap siapa yang ditunjuk partai lain sebagai pimpinan DPR.

"Golkar tidak bisa ikut campur dengan internal PDI-P. Begitu juga sebaliknya dengan internal Gerindra, begitu juga sebaliknya. Jadi itu urusan internal masing-masing partai," kata dia.

https://nasional.kompas.com/read/2019/05/14/15102231/bambang-soesatyo-anggap-puan-maharani-kompeten-jadi-ketua-dpr

Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke