Salin Artikel

Wapres Kalla Melawat Swiss dan Perancis, Bahas Penanganan Bencana dan Terorisme

Wapres yang didampingi sang istri, Mufidah Jusuf Kalla, berangkat mengggunakan pesawat komersial pada Selasa dini hari, tepatnya pukul 00.40 WIB.

Wapres diagendakan menghadiri Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2019 yang diselenggarakan di International Conference Center Geneva (CICG), Jenewa, Swis, yang berlangsung pada 13-17 Mei 2019.

Kalla menyatakan, kunjungannya ke Swiss membahas penanganan bencana di dunia. Sebab, lanjut Wapres, Indonesia mempunyai banyak pengalaman dalam menyelesaikan berbagai bencana alam mulai dari tsunami dan gempa bumi yang diakui dunia internasional.

"Ini kan pertemuan yang di laksanakan oleh United Nations (PBB) bagian kebencanaan, mereka minta saya, secara pribadi, langsung untuk berbicara bagaimana pengalaman Indonesia mengatasi bencana. Itu penting untuk dijadikan semacam sistem mitigasi bencana," ujar Kalla melalui keterangan tertulis dari Juru Bicara Wakil Presiden, Husain Abdullah, Selasa (14/5/2019).

Sementara itu, di sela lawatannya ke Swiss, Kalla juga diundang sebagai pembicara dalam hal teroris yang semakin marak bermunculan di nternet, dengan waktu yang hampir bersamaan, di Paris, Perancis.

"Jadi dua acara, satu bencana, satu terorisme lewat internet," tutur Kalla.

Wapres terorisme semakin masif saat ini karena penggunaan internet yang terus meningkat, sebagai suatu sistem komunikasi dan pengetahuan di antara komunitas teroris.

"Di internet, anda bisa belajar tentang bom, ideologi macam-macam, semua bisa lewat internet. Karena itu, saya bersama Rudiantara (Menteri Komunikasi dan Informatika) di undang Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri New Zealand yang baru ini telah menjadi korban, 2 bulan lalu," lanjut Kalla.

https://nasional.kompas.com/read/2019/05/14/11050511/wapres-kalla-melawat-swiss-dan-perancis-bahas-penanganan-bencana-dan

Terkini Lainnya

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke