Salin Artikel

[KLARIFIKASI] Video Pelajar MTs Berhasil Membobol Situs KPU

Pelajar yang disebut dalam video itu adalah Putra Aji Adhari (15).

Pelajar ini memang dikenal karena beberapa kali berhasil meretas dan menguji sistem keamanan sejumlah situs perusahaan, e-commerce, situs pemerintah, bahkan milik lembaga antariksa Amerika Serikat atau NASA.

Namun, pihak KPU membantah video mengenai pembobolan situsnya tak lama setelah Pemilu 2019.

Narasi yang beredar:

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, video ini salah satunya diunggah oleh salah satu pengguna Twitter, @reftyWF pada Rabu (1/5/2019).

"Aku masuknya itu dari subdomain-nya. Impact-nya itu ke database," ujar pelajar yang kini mengenyam pendidikan di Madrasah Tsanawiyah ini.

Putra menceritakan bahwa dalam database KPU ada data Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan bisa menambahkan data DPT, asalkan si hacker sudah bisa masuk ke akses admin.

Tak hanya itu, dalam video disebutkan bahwa anak laki-laki tersebut juga menyampaikan bahwa situs yang dibobolnya memiliki kelemahan pada beberapa subdomain dari situs KPU.

"Kalau di domain utama, kalau saya lihat sih masih cukup aman ya, tapi di beberapa subdomain KPU itu masih terlihat kurang aman gitu," ujar Putra, seperti tergambar dalam video.

Penelusuran Kompas.com:

Putra yang merupakan pelajar MTs Manbaul Khair, Ciledug, Tangerang ini telah dikenal sebagai whitehat hacker yang mencari kelemahan sistem, kemudian memberitahukannya ke instansi terkait supaya instansi tersebut memperbaikinya.

Saat ditemui Kompas.com, Putra mengaku bahwa dia pernah membobol situs KPU. Menurut dia, tingkat kesulitan meretas situs badan penyelenggara pemilu tersebut berlevel sedang dan tak jauh beda dengan situs-situs pemerintah lainnya.

"Yang pertama itu (ditemukan celah meretas) masih tahun ini, tetapi enggak ingat bulannya," kata Putra kepada Kompas.com saat ditemui di kediamannya, Tangerang, Minggu (7/4/2019).

Saat pertama kali menemukan celah di server KPU, ia melihat tabel berisi nama seluruh daerah-daerah di Indonesia. Setelah membuka salah satu dari tabel tersebut, ia bisa melihat seluruh Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang terdaftar di tiap wilayah.

"Di situ bisa lihat database KPU di seluruh Indonesia. Jadi bisa lihat nama dan NIK di DPT," ujarnya.

Ia langsung mengadukan temuannya tersebut kepada Badan Siber dan Sandi Negara untuk disampaikan ke developer situs KPU.  Dengan demikian, yang dilakukan Putra dalam meretas situs KPU adalah upaya untuk memperbaiki situs.

Penjelasan mengenai kiprah Putra dalam bidang peretasan dapat juga dibaca dalam tautan ini:

Kompas.com telah mencoba menghubungi KPU untuk meminta penjelasan. Namun, sejumlah komisioner KPU yang dihubungi menyatakan bahwa hal itu sebaiknya ditanyakan secara khusus kepada Komisioner KPU Viryan Azis.

Saat dihubungi, Viryan Azis belum bersedia memberikan penjelasan atas beredarnya misinformasi ini.

Namun, klarfikasi mengenai hoaks ini diunggah oleh admin KPU melalui akun Instagram KPU, @kpu_ri pada Jumat (3/5/2019).

KPU mengklarifikasi bahwa video yang menarasikan bocah MTs bobol situs KPU Pemilu 2019 adalah hoaks. Dalam caption, dijelaskan bahwa kejadian tersebut bukan di tahun 2019, melainkan terjadi pada 2017.

Kemudian, situs yang dimasuki anak laki-laki itu bukan situs resmi KPU, yakni kpu.go.id, tetapi situs Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) milik KPU, ppid.kpu.go.id.

https://nasional.kompas.com/read/2019/05/07/19155111/klarifikasi-video-pelajar-mts-berhasil-membobol-situs-kpu

Terkini Lainnya

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke