Salin Artikel

Jika Satu Rukyat Melihat Hilal, 6 Mei Hampir Dipastikan Awal Ramadhan

Namun, hasil hisab itu perlu dikonfirmasi melalui laporan pantauan tim rukyat Kemenag yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Ahli syariah mengatakan, 1 titik saja untuk mengawali Ramadhan itu sudah bisa. Kalau Syawal, itu harus lebih dari satu," ujar Cecep di Auditorium HM Rasjidi, Gedung Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (5/5/2019).

Menurut Cecep, saat ini tim rukyat ada di 102 titik yang tersebar di 34 provinsi seluruh Indonesia. Masing-masing pemantau rukyat akan melaporkan hasil pengamatan hilal dalam sidang isbat yang digelar Kemenag.

Menurut Cecep, hilal dapat dilihat pertama kali pada Minggu pagi, sekitar pukul 05.45 WIB. Hilal adalah penampakan bulan sabit yang pertama kali setelah terjadinya ijtimak atau konjungsi.

Hilal dapat dipastikan jika ketinggiannya sudah 2 derajat. Berdasarkan hasil hisab, hilal telah berada pada ketinggian 4.52 derajat hingga 5.72 derajat.

Dengan demikian, sesuai hisab, awal Ramadhan dimulai pada Senin besok. Meski demikian, penentuan awal Ramadhan di Indonesia tetap menggunkan kedua metode, yakni hisab dan rukyat.

"Yang namanya rukyat itu pada saat matahari terbenam. Kami harap nanti ada yang melaporkan," kata Cecep.

https://nasional.kompas.com/read/2019/05/05/18421151/jika-satu-rukyat-melihat-hilal-6-mei-hampir-dipastikan-awal-ramadhan

Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke