Salin Artikel

Relawan Jokowi Beri Santunan ke Keluarga Petugas KPPS yang Meninggal

Mereka yang tergabung dalam beberapa organisasi relawan Jokowi berkunjung ke rumah duka untuk ikut berbela sungkawa sekaligus memberikan santunan.

Beberapa organisasi tersebut antara lain Masyarakat Pemerhati Pangan (MAPPAN) Indonesia, Pro Jokowi (Projo), Seknas-Jokowi, Bara-JP, Kornas-Jokowi, Duta Joko Widodo, Almisbat, GK-Jokowi, RPJB, Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT) dan Aksi Satu Hati Alumni UI Berbakti.

Mereka berkunjung ke rumah duka Ketua KPPS 025 Kapuk, almarhum Tutung Suryadi, Rabu (1/5/2019).

“Pilpres dan pileg adalah agenda konstitutional mengawal proses politik di Indonesia. Para pelaksananya tak bisa dianggap remeh karena merekalah sejatinya pengawal demokrasi kita. Tanpa mereka, proses demokrasi ini tak bisa berjalan,” kata Sekjen MAPPAN Indonesia Kapriyani, dalam keterangan tertulisnya, Rabu malam.

Kapriyani mengatakan, kedatangannya selain untuk berbela sungkawa, juga memberi dorongan moral kepada keluarga yang ditinggalkan.

Ia menyebut, anggota KPPS meninggal saat sedang berbuat baik atau husnul khatimah.

“Mereka memberikan tenaga, pikiran, dan waktunya agar demokrasi Indonesia tetap kokoh. Mereka menjaga kemaslahatan umat,” katanya.

Kapriyani bersama organisasi lain juga memberikan santunan kepada keluarga almarhum.

“Nilai pengabdian mereka tak bisa ditukar dengan uang sejumlah apapun. Tapi ini bagian dari support kami kepada keluarga korban,” katanya.

Kapriyani menyayangkan peristiwa meninggalnya para anggota KPPS dipolitisasi pihak-pihak tertentu.

Bahkan, ada yang menyebut mereka meninggal karena dibunuh atau ditekan pihak-pihak tertentu.

“Kita harus menghormati keluarga yang ditinggalkan. Jangan menambah penderitaan mereka dengan menciptakan fitnah yang keji," tegas Kapriyani.

Sekretaris Jenderal Kornas Jokowi, Akhrom Saleh, menambahkan, semua organisasi relawan Jokowi mendukung penuh Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk merampungkan tugasnya sebaik-baiknya.

“Kami support KPU untuk bertindak adil dalam menjalankan tugasnya, juga tindakan yang berintegritas adalah bentuk apresiasi bagi pejuang-pejuang demokrasi yang telah gugur," kata Akhrom.

Jumlah anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara ( KPPS) meninggal dunia mencapai 336 orang. Selain itu, sebanyak 2.232 anggota KPPS dilaporkan sakit.

Angka ini mengacu pada data Komisi Pemilihan Umum (KPU), Rabu (1/5/2019).

"Jumlah anggota KPPS wafat 336, sakit 2.232. Total 2.568 tertimpa musibah," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) KPU Arif Rahman Hakim saat dikonfirmasi, Rabu.

Baik anggota KPPS yang meninggal maupun sakit sebagian besar disebabkan karena kelelahan dan kecelakaan.

https://nasional.kompas.com/read/2019/05/02/08380061/relawan-jokowi-beri-santunan-ke-keluarga-petugas-kpps-yang-meninggal

Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke