Salin Artikel

Pendukung Capres Ingin Boikot Restoran Padang, Ini Kata Sosiolog

Sejumlah pendukung pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, diketahui ada yang mengungkapkan ketidakpuasan atas kekalahan suara petahana itu di wilayah Sumatera Barat.

Mereka mengekspresikan ketidakpuasan ini dengan rencana pemboikotan makanan khas Minang, yakni nasi Padang.

"Jadi malas makan di rumah makan Padang, kayaknya rakyat yang harus membalas, bangkrutkan semua rumah makan Padang," tulis seorang pengguna Facebook, SA.

Kemudian, tulisan itu dibalas oleh TH, yang sepakat dengan usulan SA.

"Ide bagus nih. Gimana supaya bisa buat gerakan anti makan masakan Padang ya. Biar tahu rasa mereka. Sudah dikasih banyak sama Pakdhe (Jokowi) masih juga balasannya nyakitin Pakdhe. Gila emang!" tulis TH.

Sontak, hasil tangkapan layar dari percakapan mereka diunggah di media sosial lain dan banyak ditanggapi warganet lainnya.

Reaksioner

Menanggapi hal ini, sosiolog dari Universitas Airlangga, Surabaya, Prof Dr Bagong Suyanto memaparkan bahwa tindakan rencana pemboikotan ini termasuk tindakan yang reaksioner.

"Saya kira itu tindakan yang reaksioner, terbawa suasana pilpres yang membuat masyarakat gampang terbelah," ujar Bagong saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (24/4/2019).

Menurut dia, tindakan rencana pemboikotan ini bukan didorong oleh rasa kekecewaan dari pendukung Jokowi-Ma'ruf.

Bagong menyimpulkan bahwa sikap reaktif ini cenderung sebagai ekspresi solidaritas dengan teman. Ada kemungkinan juga tanggapan itu sekadar guyonan.

"Saya kira bukan ekspresi kekecewaan, tapi ekspresi solidaritas. Bahkan sekedar lucu-lucuan saja," ujar Bagong.

Selain itu, sikap solidaritas ini dinilai karena para pendukung Jokowi mau menunjukkan sikapnya membela Jokowi, tetapi bukan hal yang serius dilakukan.

"Ajakan boikot saya kira tidak akan dilakukan di luar situasi pilpres. Saya kok melihatnya hanya ekspresi-ekspresi spontan yang tidak serius, lebih sebagai discourse (wacana) daripada gerakan riil," ujar Bagong.

Bagong menyampaikan, apabila pemboikotan ini tidak terlaksana maka hal itu wajar saja sebab tak didorong oleh faktor yang substansial.

https://nasional.kompas.com/read/2019/04/24/16104091/pendukung-capres-ingin-boikot-restoran-padang-ini-kata-sosiolog

Terkini Lainnya

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta Rest Area Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta Rest Area Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke