Kepada Afif, Yaza mengaku, tudingan keberadaan dirinya dalam sebuah foto relawan Prabowo-Sandi yang kini tersebar di media sosial adalah hoaks.
"Secara personal (Yaza) WhatsApp ke saya, sudah memastikan semua tidak benar, itu hoaks. Terkait foto-foto keterlibatan yang bersangkutan dengan atau berbaju salah satu tim paslon. Ini sudah dibantah yang bersangkutan ke saya," kata Afif di Kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Jumat (12/4/2019).
Afif mengatakan, dirinya telah menyarankan kepada Yaza untuk membuat klarifikasi secara langsung. Hal ini penting untuk menjernihkan informasi-informasi di media sosial.
Afif mengatakan, dirinya juga sudah mengantongi foto-foto yang bisa digunakan sebagai bukti.
Meski demikian, Bawaslu tetap akan memastikan kebenaran informasi yang disampaikan oleh Yaza.
"Kami tentu akan memastikan informasi dari jajaran kami, dalam posisi kami percaya, data-data terkait proses ketika kami merekrut yang bersangkutan," ujar Afif.
Beredar foto di media sosial, sejumlah relawan Prabowo-Sandi mengenakan baju relawan dan berpose dua jari. Pada salah satu relawan dalam foto tersebut diberi tanda lingkaran merah.
Narasi yang beredar di media sosial menyebut bahwa ada kemiripan foto salah seorang relawan tersebut dengan Ketua Panwaslu Kuala Lumpur Yaza Azzahara Ulyana.
Kasus ini merupakan buntut dari video temuan surat suara pemilu tercoblos di Selangor, Malaysia.
Bawaslu sendiri telah membenarkan kejadian tersebut.
Menurut Anggota Bawaslu Fritz Edward Siregar, peristiwa ini ditemukan oleh Panwaslu Kuala Lumpur yang dipimpin oleh Yaza Azzahra Ulyana.
"Benar (ada surat suara yang tercoblos). Panwaslu Luar Negeri Kuala Lumpur sebagai penemu," kata Fritz saat dikonfirmasi, Kamis (11/4/2019).
https://nasional.kompas.com/read/2019/04/12/13003581/bawaslu-bantah-ketua-panwaslu-kuala-lumpur-pernah-foto-bersama-relawan