Ma'ruf mengatakan infrastruktur menjadi perhatian utama Jokowi lantaran penting untuk menghidupkan perekonomian. Namun, di sisi lain, Ma'ruf mengatakan Jokowi juga menaruh perhatian besar pada masalah kesejahteraan masyarakat.
"Infrastruktur enggak bisa dimakan katanya. Tapi dapat untuk cari makan. Betul tidak. Kalau tidak ada jalan, bagaimana angkut makanan. Betul tidak. Bagaimana membawa makanan dari satu daerah ke daerah yang lain. Membawa hasil produksi," ujar Ma'ruf kepada para pendukungnya di acara Majelis Taklim Berselawat di Istora Senayan, Jakarta, Senin (8/4/2019).
"Untuk yang dimakan ada lagi, yang miskin-miskin. Dikasih apa? BPNT. Bantuan Pangan Non-Tunai. Ada enggak BPNT? Ada. Ada juga untuk yang miskin berobat. Betul? Dikasih Kartu Indonesia Sehat (KIS)," lanjut Ma'ruf.
Karena itu, Ma'ruf menilai keliru bila Jokowi hanya disebut mengutamakan pembangunan infrastruktur. Sebab BPNT dan KIS telah menunjukkan besarnya perhatian Jokowi dalam menyejahterakan masyarakat.
Ma'ruf menambahkan, di era Jokowi jumlah masyarakat yang telah dibiayai pengobatannya lewat KIS sebesar 96 juta orang.
"Kalau yang mampu, bayar, iuran, tapi murah. Yang tidak mampu dibayarin. Ada 96 juta lebih yang dibayarin pemerintah. Katanya yang miskin cuma 25 juta? Kok ini 96 juta? Yang 96 juta itu ada yang miskin, ada yang sadikin, sakit sedikit jadi miskin," ujar Ma'ruf.
"Dia sebenarnya tidak miskin. Tapi kalau sakit sedikit, sakit jantung langsung miskin. Sakit paru-paru langsung miskin. Cuci darah langsung. Sekarang tidak perlu takut jadi sadikin karena ada Kartu Indonesia Sehat," lanjut dia.
https://nasional.kompas.com/read/2019/04/08/20482411/kata-maruf-keliru-jika-jokowi-dianggap-hanya-pentingkan-infrastruktur