Ia mengatakan pemilu merupakan senuah kontestasi sehingga tak seharusnya diisi dengan kekerasan.
"Saya kira tidak benar. Kita ini kan berkontestasi. Kok bisa keroyok-keroyokan. Janganlah. Kita mengharapkan tidak ada dan dari relawan Jokowi-Ma'ruf tidak boleh ada keroyok-keroyokan, pencegatan, pengadangan, tidak boleh," ujar Ma'ruf di sela-sela safari politiknya di Kota Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (3/4/2019).
Ia pun mengingatkan masyarakat agar saling menghormati terkait perbedaan politik dalam Pemilu. Menurut Ma'ruf, perbedaan pilihan politik tak semestinya membuat masyarakat bermusuhan.
Ma'ruf juga mengingatkan masyarakat agar tak terprovokasi hoaks sehingga berbuat anarkistis pada masa kampanye akbar Pemilu 2019.
"Kami melarang keras, jangan sampai ada (kekerasan)," lanjut Ketua Umum Majelis Ulama nonaktif tersebut.
Sebelumnya diberitakan, Yuli pria yang berasal dari Kecamatan Bagelen, Purworejo, dikeroyok oleh massa peserta kampanye Prabowo-Sandi usai mereka berkampanye di Lapangan Kemiri, Purworejo, Selasa (2/4/2019).
Hingga kini, polisi masih menyelidiki motif dan penyebab terjadinya peristiwa pengeroyokan tersebut.
https://nasional.kompas.com/read/2019/04/03/19145181/maruf-amin-tidak-boleh-ada-keroyok-keroyokan-penghadangan-pencegatan