Saat itu, Ma'ruf ingin berziarah sekaligus menghadiri haul almarhum ulama. Namun, ia dan rombongan mendapat sambutan dari masyarakat yang berteriak menyebut nama calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.
Sandiaga menuturkan kejadian serupa pernah menimpa dirinya dan sudah mengimbau agar pendukungnya tidak membalas.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menginginkan agar situasi berjalan kondusif.
"Saya sayangkan karena kita ingin situasi kondusif. saya selalu menyampaikan mari kita jaga sama-sama, karena saya diperlakukan seperti itu sebelumnya, jangan membalas, saya sudah sampaikan kepada para pendukung," kata Sandiaga saat ditemui di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (3/4/2019).
Sandi mengatakan terdapat kegiatan lain yang lebih bermanfaat untuk dilakukan.
Salah satu sarannya adalah dengan mengikuti program kewirausahaannya yaitu OK OCE.
"Justru jangan euforia, jangan arogan, kita harus berakhlakul karimah, saya menganjurkan lebih baik shalawatan, ikut OK OCE, hadirkan rumah siap kerja, membantu pemerintah stabilkan harga-harga, lebih baik juga untuk khatamkan Al Quran, saling mendoakan," ungkapnya.
Sebelumnya, sekumpulan massa mengeliling mobil rombongan Ma'ruf Amin di Desa Jambringin sambil meneriakan nama calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto. Ketika itu Ma'ruf ingin berziarah sekaligus menghadiri haul di makan Kiai Suhro.
Masyarakat tersebut mengangkat dua jari mereka yang biasa menjadi gesture dukungan untuk Prabowo-Sandiaga. Mereka juga membawa poster Prabowo-Sandiaga dan menunjukannya ke mobil rombongan Ma'ruf.
https://nasional.kompas.com/read/2019/04/03/16332941/sandiaga-sayangkan-kejadian-penghadangan-terhadap-maruf-amin-di-pamekasan