Salin Artikel

Hadapi Perubahan Lanskap, Jokowi Ajak Bersatu Demi Bangsa

Tak hanya itu, kata Jokowi,  Indonesia juga menghadapi tantangan dan rintangan akibat perubahan dalam skala global, sehingga diperlukan persatuan bangsa untuk tetap membangun negara.

"Landscape ekonomi global sudah berubah, landscape politik global sudah berubah dan landscape sosial global sudah berubah dan itu nanti berimbas pada landscape ekonomi nasional, landscape politik nasional dan landscape sosial negara kita," kata Jokowi ketika berpidato dalam Deklarasi Alumni Jogja Satukan Indonesia, di Stadion Kridosono, Yogyakarta, Sabtu, (23/3/2019).

Dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima disebutkan, saat ini peta perpolitikan, ekonomi dan sosial disebut dari dulu berubah selalu berkiblat pada Amerika Serikat (barat). Namun, kini berhadapan dengan ada penantangnya yakni Tiongkok, di wilayah Timur.

Trade war atau perang dagang pun sempat beberapa kali dihembuskan oleh keduanya, yakni dengan saling melemparkan kebijakan demi memproteksi produk dalam negerinya masing-masing. 

Saat gelaran Annual Meeting International Monetary Fund-World Bank (IMF WB) di Nusa Dua, Bali pada tahun lalu, Jokowi sempat menyingung soal kondisi negara-negara maju di dunia ini, layaknya cerita dalam serial Game of Thrones.

Aliansi antara negara-negara maju mengalami keretakan sehingga banyak masalah yang datang, yang dianalogikan seperti evil winter.

"Dengan adanya kekhawatiran ancaman evil winter tersebut, akhirnya mereka sadar, tidak penting siapa yang duduki di Iron Throne, yang penting adalah kekuatan bersama untuk mengalahkan Evil Winter agar bencana global tidak terjadi, agar dunia tidak berubah menjadi tanah tandus yang porak poranda yang menyengsarakan kita semua," kata Jokowi.

Sejatinya, masalah-masalah yang muncul tersebut bisa teratasi dengan adanya kolaborasi, kerja sama antarnegara dalam wilayah seperti Asean Di saat krisis menimpa ekonomi global, negara di kawasan Asean termasuk Indonesia, bisa menunjukkan ketahanan.

Buktinya, dalam lima (5) tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat terjaga semakin baik dari 4,88 persen pada 2014 menjadi 5,17 persen pada 2018.

Lebih lanjut, posisi Indonesia sendiri di pasar global memiliki potensi dan kekuatan yang besar. Sebut saja dari sisi geografis, Nusantara terdiri dari sekitar 17.000 pulau, dengan populasi 269 juta penduduk di 35 provinsi dari Sabang hingga Merauke dari Miangas sampai Pulau Rote.

"Apa yang ingin yang saya sampaikan, negara ini adalah negara besar, kapal besar. Tantangan dan rintangannya juga besar. Karena itu saya mengajak semuanya untuk bersatu rukun bersama membangun bangsa ini," kata Jokowi.

#IndonesiaOptimis

https://nasional.kompas.com/read/2019/03/31/14211091/hadapi-perubahan-lanskap-jokowi-ajak-bersatu-demi-bangsa

Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke