Momen itu terjadi saat Ma'ruf menghadiri Kongres Santri dan Rapat Kerja Nasional, Forum Santri Nasional, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Selatan, Sabtu (30/3/2019).
Awalnya, Ma'ruf menekankan bahwa para santri memiliki kewajiban untuk mengawal agama dengan tidak mengedepankan ego dan sikap fanatik.
Demikian pula terkait Pilpres 2019. Ia mengatakan, seharusnya masyarakat tak perlu berkonflik, meski memiliki perbedaan pilihan calon presiden.
"Sebagai orang yang paham agama, santri juga harus mengewal agama dengan tidak ego, tidak fanatik. Dalam berbeda agama kita diajarkan, bagimu agamamu, bagiku agamaku," ujar Ma'ruf.
"Begitu juga berbeda capres, karena itu berbeda tidak perlu ada konflik," ujar Ma'ruf.
Ma'ruf mengatakan, jika tak mau memilih calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo, maka masyarakat bisa memilih dirinya. Begitu juga sebaliknya.
"Makanya saya bilang kalau tidak mau pilih saya, pilih saja Pak Jokowi," kata Ma'ruf.
Sontak ratusan santri yang hadir tertawa dan bertepuktangan saat mendengar kelakar mantan Rois Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu.
"Kalau tidak mau pilih Jokowi, pilih saja saya. Kan gampang itu. enak," tambah dia.
Ma'ruf menambahkan, pemilu presiden merupakan ajang bagi masyarakat dalam memilih pemimpin negara yang terbaik.
Oleh sebab itu, ia tak sepakat jika ada pihak-pihak yang menganalogikan Pilpres 2019 sebagai sebuah perang.
"Pilpres itu bukan perang. Pilpres itu memilih pemimpin yang terbaik, bukan perang," tutur Ma'ruf.
https://nasional.kompas.com/read/2019/03/30/17520641/maruf-amin-kalau-tak-mau-pilih-jokowi-pilih-saya-saja