Salin Artikel

Pesan di Balik Video Percakapan Jokowi dengan "Jokowi Muda"...

KOMPAS.com – Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo, mengunggah sebuah video animasi berisi percakapan antara dirinya di masa lalu dan Jokowi masa kini di akun Instagram-nya, Selasa (26/3/2019).

Jokowi masa lalu, digambarkan sebagai seorang pemuda pendaki gunung. Hal itu mengacu aktivitas Jokowi sewaktu kuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Saat itu, Jokowi aktif terlibat di organisasi pencinta alam.

Sementara, Jokowi di masa kini digambarkan sebagaimana kondisinya saat ini yang menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia.

Dalam video berdurasi 1 menit itu, Jokowi masa kini menyampaikan kepada Jokowi muda bahwa dirinya sudah menyelesaikan banyak hal hingga 2019.

Jokowi muda mencoba memahami pesan yang disampaikan dirinya di masa tua itu. Ia pun mengajukan beberapa pertanyaan.

"Apa yang sudah kita kerjakan? Biasa saja atau luar biasa?" kata Jokowi muda.

Jokowi muda pun semakin bingung, sebenarnya apa yang dilakukan dirinya di masa mendatang sehingga bisa mewujudkan itu semua. Ia menanyakan, apakah itu hasil kerja dirinya sendiri. Dan Jokowi masa kini menyebut ini hasil kerja bersama semua kalangan.

Di akhir video, Jokowi masa kini meyakinkan Jokowi muda untuk yakin dengan kemampuannya dan mengerjakan apa yang ingin ia kerjakan.

"Beneran?" kata Jokowi muda.

"Beneran, mosok sama diri sendiri enggak percaya?" kata Jokowi di masa kini.

Penjelasan TKN

Juru Bicara Milenial Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Garda Maharsi menyebut ini sebagai ide dan inisatif dari tim dengan tema "The power of hope and self-help".

Bukan sembarang video animasi, percakapan antara Jokowi muda dan saat ini memiliki pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat.

"Pesannya sih jangan pernah takut bermimpi dan jangan pernah ragu dengan kemampuan kita. Pemimpin dilahirkan dari mimpi besar dan kultur untuk percaya bahwa kerja keras, kerja tuntas akan membawa kemajuan bangsa," kata Garda saat dihubungi, Rabu (27/3/2019) sore.

"Pemimpin besar lahir dari cara berpikir besar, mengutamakan kepentingan bangsa. Dan tidak lupa pemimpin yang memiliki kesalehan agama dan kesalehan sosial," ujar dia.

Respons netizen

Video ini terlihat berbeda dengan konten-konten yang biasa diunggah Jokowi di akun-akun media sosialnya. Tak heran jika video ini mendapat respons yang cukup besar.

Setidaknya, hingga hari kedua diunggah, video ini sudah mendapat lebih dari 31.800 komentar dan disaksikan oleh lebih dari 4 juta akun.

Jumlah ini sangat jauh ada di atas rata-rata jumlah komentar dan pemirsa di video-video Jokowi yang lainnya. Biasanya, unggahan Jokowi mendapat respon rata-rata di bawah 10 ribu komentar.

https://nasional.kompas.com/read/2019/03/27/18441291/pesan-di-balik-video-percakapan-jokowi-dengan-jokowi-muda

Terkini Lainnya

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke