Hal itu disampaikan Iqbal saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Rabu (20/3/2019).
"Begini, viral yang itu memang seperti polisi, saat ini sedang kami dalami. Propam sudah turun. Tetapi yang harus dilihat, ada video ya, bicara bahwa mengucapkan terima kasih atas bantuan sosial. Kan memang benar bahwa bantuan sosial itu program pemerintah," ujar Iqbal.
"Apabila dugaan bahwa polisi ada di sana, memang kami ada MoU dengan Kemensos untuk melakukan pendampingan terhadap program tersebut. Karena banyak yang disalahgunakan," kata Iqbal lagi.
Beberapa penyalahgunaan Bantuan Sosial yang sudah ditangani Polri di antaranya ialah kasus di Sulawesi Selatan dan Sumatera Selatan.
Iqbal pun mengatakan, ucapan terima kasih yang disampaikan polisi itu merupakan inisiatif pribadi, bukan institusi.
"Bahwa ada terima kasih dan lain-lain itu inisiatif mereka. Diduga juga inisiatif dari masyarakat itu mengucapkan terima kasih," lanjut dia.
Sebelumnya beredar video yang menimbulkan dugaan bahwa polisi terlibat sebuah acara dukungan terhadap calon petahana, yaitu Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.
Video berdurasi 28 detik ini viral di media sosial Twitter. Twit diunggah pada 18 Maret 2019 oleh salah satu akun, serta telah di-retweet lebih dari 3.100 kali dan disukai lebih dari 4.400 akun lainnya.
Unggahan tersebut ditonton lebih dari 241.000 akun dan ramai menjadi perbincangan warganet. Terlihat dari lebih dari 600 balasan pada twit tersebut.
Dalam video ini, terlihat masyarakat sedang berkumpul di sebuah aula terbuka. Seorang petugas berbaju coklat muda dengan celana coklat tua, mirip seperti seragam polisi, berdiri di depan dan membacakan sebuah pernyataan kemudian ditirukan masyarakat yang ada di aula ini.
Berikut narasi penggalan videonya: "Mengucapkan terima kasih kepada Bapak Joko Widodo yang telah memberikan bantuan sosial. Jokowi Yes Yes Yes".
https://nasional.kompas.com/read/2019/03/20/16095501/polri-dalami-video-polisi-yang-teriak-jokowi-yes-saat-pembagian-bansos-di