Berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf berada di angka 49,2 persen, sementara Prabowo-Sandiaga 37,4 persen.
Adapun, 13,4 persen responden menyatakan rahasia. Selisih elektabilitas kedua pasangan berada pada posisi 11,8 persen.
Ace mengatakan, TKN tidak mau bersikap apriori terhadap hasil survei lembaga mana pun.
TKN tetap menghargai lembaga survei meski hasilnya disebut kurang menguntungkan bagi Jokowi-Ma'ruf.
Survei Litbang Kompas kali ini menunjukkan jarak elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga semakin tipis yaitu 11,8 persen. Ace menilai, selisih tersebut masih merupakan angka yang besar.
"Selisih 11,8 persen dalam hitungan statistik merupakan angka yang signifikan. Memerlukan effort dan upaya yang luar biasa untuk dapat mengejar selisih itu," ujar Ace.
Jika Prabowo-Sandiaga berusaha mengejar ketertinggalan, Ace yakin suara Jokowi-Ma'ruf akan lebih dulu naik.
Namun, lanjut dia, survei ini menjadi peringatan bagi TKN Jokowi-Ma'ruf untuk memaksimalkan kampanye sampai hari pencoblosan.
"Apa pun hasilnya, survei ini bagi kami tetap sebagai alert bagi kita untuk terus memacu menggerakkan semua elemen tim pemenangan," kata dia.
Survei terbaru Litbang Kompas dilakukan pada 22 Februari 2019 - 5 Maret 2019.
Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 2.000 responden yang dipilih secara acak melalui pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di Indonesia, dengan tingkat kepercayaan 95 persen, dan margin of error +/- 2,2 persen.
https://nasional.kompas.com/read/2019/03/20/08032631/selisih-elektabilitas-dengan-prabowo-sandi-semakin-tipis-ini-tanggapan-tkn