Salin Artikel

Debat Ketiga, Ma'ruf dan Sandiaga Dinilai Terbebani secara Psikologis

Ma'ruf, kata Adi, terlihat sangat hati-hati dalam memilih diksi dan narasi. Cawapres nomor urut 01 itu juga sesekali memunculkan gaya khas sebagai kiai, dengan mengutip dalil-dalil ayat suci.

"Sepertinya beliau cukup menjaga marwahnya sebagai ulama besar yang harus jadi panutan dan menjaga tutur kata," kata Adi kepada Kompas.com, Senin (18/3/2019).

Begitu pun dengan Sandiaga. Menurut Adi, cawapres nomor urut 02 ini terlihat berusaha menghargai Ma'ruf sebagai kiai besar.

Efeknya, Sandiaga cenderung menarasikan visi-misinya secara normatif dan umum.

"Padahal, Sandi punya banyak hal untuk menyerang Ma'ruf Amin," kata dia.

Adi menambahkan, debat cawapres ”telat panas” karena aksi saling sindir justru terjadi saat segmen terakhir yaitu pernyataan penutup.

Ma'ruf menyindir tentang produksi hoaks yang kerap menyerang paslon nomor urut 01, sedangkan Sandiaga menyindir sejumlah program kartu petahana yang dinilai mubazir dan tak efektif.

"Sepertinya, keduanya tersandera oleh beban psikologis itu," ujar Adi.

Debat ketiga digelar Minggu (17/3/2019). Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin dan cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno tampil dengan tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya.

https://nasional.kompas.com/read/2019/03/18/11524461/debat-ketiga-maruf-dan-sandiaga-dinilai-terbebani-secara-psikologis

Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke