Di sela blusukan ke proyek yang terletak di Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Minggu (10/3/2019) pagi itu, Presiden mengatakan ada dua terowongan yang dibangun.
"Yang satu ini sudah rampung. Yang satu lagi, separuh lebih (rampung). Tahun ini rampung lah, akhir tahun," ujar Jokowi.
"Dengan begitu, nanti saat kita masuk ke musim hujan berikutnya, sudah kelihatan fungsi terowongan ini," lanjut dia.
Beberapa daerah Bandung Selatan yang disasar pada proyek pengendali banjir Sungai Citarum ini yakni Dayeuhkolot, Baleendah, Andir, dan daerah Bandung Selatan lainnya.
Terowongan itu sendiri memiliki panjang 230 x 2 meter berdiameter terowongan 8 x 2 meter.
Terowongan air ini dirancang dapat menampung debit air sebesar 700 meter kubik per detik.
Jokowi sekaligus mengatakan bahwa proyek itu sebenarnya proyek lama. Tapi lantaran pemerintah kabupaten serta provinsi tak sanggup menjalankannya, pemerintah pusat atas perintahnya, mengambil alihnya.
"Sejak 15 tahun, proyek ini sudah dikoja-kaji dan sekarang ini sedang proses, kami kerjakan," ujar Jokowi.
Proyek tersebut ditargetkan rampung di akhir 2019.
Jokowi mengakui, salah satu kendala di dalam pelaksanaan proyek seperti ini adalah pembebasan lahan.
Namun, ia meminta agar sosialisasi dilakukan dengan benar agar masyarakat tak resistant terhadap rencana pembangunan proyek.
"Sepanjang itu memang bermanfaat, ya dijelaskan saja ya kepada masyarakat ya kebutuhan lahan sebesar itu. Dijelaskan saja fungsinya, rakyat banyak saya kira akan memberikan ruang," ujar Jokowi.
https://nasional.kompas.com/read/2019/03/10/16102031/ada-terowongan-nanjung-jokowi-yakin-bandung-selatan-bebas-banjir-musim-hujan