Salin Artikel

Jika Menang Pilpres, Prabowo Bentuk Tim Buktikan Kebocoran Kekayaan Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyatakan bakal membentuk tim khusus untuk membuktikan adanya kebocoran kekayaan Indonesia bila dirinya memenangi Pilpres 2019.

Hal itu disampaikan Prabowo karena dirinya kerap diminta membuktikan bahwa ada kekayaan Indonesia yang bocor ke luar negeri hingga ribuan triliun.

"Saudara-saudara, tadi sudah saya sebut tantangan pemerintahan adalah (berhenti) mengalirkan kekayaan ke luar negeri," kata Prabowo di acara "Silaturahim dan Konsolidasi Nasional Aliansi Pencerah Indonesia" di Hotel Sahid, Jakarta, Minggu (3/3/2019).

"Soal angka (kebocoran) Rp 11.000 triliun justru pemerintah lebih tahu. Kalau memang diminta bukti, kalau saya sudah dilantik saya akan segera bentuk tim untuk mencari bukti itu," lanjut dia.

Ia menambahkan, kaburnya kekayaan Indonesia ke luar negeri menciptakan ketimpangan ekonomi yang tinggi.

Ia mengatakan, orang terkaya di Indonesia bisa menguasai hampir 75 persen kekayaan Indonesia.

Sementara itu, masyarakat miskin malah tidak menguasai kekayaan Indonesia sama sekali lantaran sudah dilarikan ke luar negeri.

Bahkan, kata Prabowo, rakyat miskin malahan minus kekayaannya lantaran terbebani utang.

"Jadi kita lihat bahwa rata-rata kalau dibagi 10 orang, satu orang yang tertinggi dia menguasai 75 persen kekayaan," papar Prabowo.

"Orang yang termiskin malah kekayaannya minus karena dia berutang. Mati pun kadang-kadang susah dia. Kenapa susah? Karena tidak ada yang biayai ongkos kirim dia ke desa untuk dimakamkan," lanjut Prabowo.

https://nasional.kompas.com/read/2019/03/03/20383891/jika-menang-pilpres-prabowo-bentuk-tim-buktikan-kebocoran-kekayaan-indonesia

Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke