Menurut dia, Prabowo malah mengambil posisi sebagai ketua partai oposisi yang kerap mengkritik pemerintahan Jokowi.
"Pak Prabowo lebih banyak menggunakan kesempatannya untuk mengoreksi, mengkritisi penyelenggaraan pemerintah Jokowi-JK atau dengan kata lain lebih banyak mengambil posisinya sebagai ketua partai oposisi," ujar Johnny di Kompleks Parlemen, Rabu (20/2/2019).
"Sedikit sekali menggunakan kesempatannya sebagai capres yang menyampaikan gagasannya," tambah dia.
Johnny mengatakan Prabowo lebih sibuk mengkritik pemerintahan Jokowi. Ketika Prabowo menyinggung Pasal 33 dalam UUD 1945, kata Johnny, Jokowi menjawabnya dengan program redistribusi aset pada rakyat kecil. Namun, Prabowo tidak menjelaskan konsepnya untuk menegakkan Pasal 33 tersebut.
"Konsepnya Pak Prabowo apa? Tidak ada karena tidak tahu selain bilang 'nanti adil'. Pasal 33 dikuasai negara dan digunakan sepenuhnya untuk kemakmuran rakyat, mau terjemahkan seperti apa? Pak Jokowi sudah terjemahkan," kata Johnny.
Oleh karena itu, Johhny menilai Jokowi bisa memanfaatkan debat dengan lebih baik daripada Prabowo. Khususnya dalam hal penyampaian gagasan-gagasan.
https://nasional.kompas.com/read/2019/02/20/15223301/debat-kedua-prabowo-dinilai-bertindak-sebagai-ketua-partai-oposisi-bukan