"Pencetakan surat suara itu sudah mencapai 200 juta," kata Komisioner KPU Ilham Saputra di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/2/2019).
Surat suara yang dicetak terdiri dari lima jenis, yaitu surat suara pilpres, DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, dan DPD.
Ditargetkan, 17 Maret 2019 surat suara pemilu sudah sampai di seluruh kabupaten/kota. Selanjutnya, 17 Maret-19 April 2019 akan digunakan untuk menyortir, melipat, dan mengepak surat suara untuk didistribusikan ke TPS.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dilibatkan dalam proses pencetakan dan distribusi surat suara.
Dihubungi terpisah, Anggota Bawaslu Rahmat Bagja meminta KPU memperhatikan standar keamanan dalam proses pencetakan dan distribusi surat suara.
Bagja menyebut, pihaknya mengalami kesulitan dalam mengawasi pencetakan dan distribusi surat suara di sejumlah titik.
"Kami kan mengawasi seluruh tahapan. Jangan sampai teman-teman Bawaslu di kota dan kabupaten, kecamatan sulit dalam mengawasi dan harus ngotot-ngototan. Kan seperti itu tidak elok," katanya.
Surat suara dicetak oleh enam perusahaan pemenang lelang, yaitu:
1. PT Gramedia (Jakarta)
2. PT Balai Pustaka (Jakarta)
3. PT Aksara Grafika Pratama (Jakarta)
4. PT Temprina Media Grafika (Jawa Timur)
5. PT Puri Panca Pujibangun (Jawa Timur)
6. PT Adi Perkasa Makassar (Sulawesi Selatan)
https://nasional.kompas.com/read/2019/02/12/17163391/surat-suara-tercetak-capai-21-persen-dari-kebutuhan