Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif PoliticaWave Yose Rizal dalam rilis analisis data percakapan media sosial ihwal Pilpres 2019 di Cikini, Jakarta, Kamis (7/2/2019).
Dari total 26 persen sentimen negatif ihwal percakapan Prabowo-Sandiaga di media sosial, pernyataan Prabowo soal Menkeu sebagai pencetak utang menyumbang sentimen negatif sebesar 67 persen.
"Pernyataan Prabowo terkait Kemenkeu sumbang 67 persen sentimen negatif terhadap pasangan Prabowo-Sandiaga di media sosial," kata Rizal saat memaparkan rilis.
Sementara itu tudingan sandiwara korban banjir, pernyataan Rocky Gerung soal kitab suci fiksi, leluhur Prabowo yang menangkap Pangeran Diponegoro, dan isu hoaks terkait utang masing-masing hanya menyumbang 13 persen, 10 persen, 5 persen, dan 5 persen.
Sedangkan dari total 74 persen sentimen positif terhadap Prabowo-Sandiaga di media sosial paling besar disumbang oleh isu doa KH Maimoen Zubair yang menyebut Prabowo saat mendoakan Jokowi.
"Isu doa KH Maimoen Zubair menyumbang 64 persen terhadap total sentimen positif Prabowo-Sandiaga di media sosial," lanjut Rizal.
Rilis di atas dilakukan PoliticaWave dengan mengumpulkan data secara "real time" dari berbagai media sosial yang ada di Indonesia, yakni Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, forum online dan portal berita.
PoliticaWave sebelumnya menyaring data dengan mengeluarkan akun robot dari data dan analisa. Data yang diambil dari unggahan mengandung kata kunci terkait Jokowi, Ma’ruf, Prabowo dan Sandiaga dan semua variasi penulisannya diambil pada periode 28 Januari – 04 Februari 2019.
https://nasional.kompas.com/read/2019/02/07/18252331/menkeu-pencetak-utang-jadi-sentimen-negatif-terbesar-bagi-prabowo-sandiaga