Salin Artikel

Pesan Persaudaraan dalam Buku Ekonomi Keumatan "The Ma'ruf Amin Way"

Peluncuran buku yang berjudul "The New Indonesia Economics Perspective: The Ma'ruf Amin Way", bertempat di Gedung Smesco, Jakarta, dan dihadiri langsung oleh Ma'ruf.

Ia menyadari masih adanya kesenjangan ekonomi yang terjadi pada masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, Ma'ruf menggagas ekonomi kerakyatan atau yang berlandaskan pembangunan dari bawah (bottom-up economics development).

"Perlu ada perubahan-perubahan yang signifikan, yang fundamental, untuk membangun ini, yaitu membangun ekonomi dari bawah atau istilahnya membangun ekonomi kerakyatan, bottom-up economics," terang Ma'ruf.

Realisasinya, kata Ma'ruf, melalui pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), para santri yang berwirausaha atau disebut santripreneur, dan koperasi.

Menurutnya, diperlukan sinergi antara perusahaan besar dengan koperasi untuk mewujudkan tata kelola ekonomi kerakyatan ini.

Ma'ruf pun tak menyangka bahwa pemikiran sederhananya itu dapat dituangkan menjadi sesuatu yang bagus dalam buku tersebut.

"Sebenarnya sederhana sekali pikiran-pikiran saya, tapi begitu jadi buku, saya kaget sendiri, lebih bagus dari apa yang saya gambarkan," ungkap dia.

Selain itu, Ma'ruf mengungkapkan bahwa dalam buku yang ditulis oleh Sahala Panggabean dan Anwar Abbas tersebut terselip pesan persaudaraan.

Ia menuturkan bahwa orang dengan latar belakang yang berbeda-beda dipersatukan dalam buku ini.

Menurutnya, keberagaman dan persaudaraan dengan rasa saling menghormati itu perlu dijaga.

"Yang lebih luar biasa lagi, saya merasa bangga, Pak Sahala ini kebetulan non-muslim. Kemudian Pak Anwar Abbas muslim tapi Muhammadiyah. Saya NU, ini luar biasa. Jadi pikiran orang NU, ditulis oleh orang non-muslim, Kristiani dan oleh orang Muhammadiyah," ujar Ma'ruf.

"Saya pikir ini merupakan suatu keutuhan, kesatuan, persaudaraan yang harus kita bangun, untuk saling menghargai satu sama lain," sambung dia.

https://nasional.kompas.com/read/2019/02/01/12593511/pesan-persaudaraan-dalam-buku-ekonomi-keumatan-the-maruf-amin-way

Terkini Lainnya

Soroti Ketimpangan, Megawati: Bisa Beli Handphone, tapi Risma Nangis Ada Juga yang Tinggal di Kandang Kambing

Soroti Ketimpangan, Megawati: Bisa Beli Handphone, tapi Risma Nangis Ada Juga yang Tinggal di Kandang Kambing

Nasional
Ganjar Pranowo: 17 Poin Rekomendasi Rakernas Beri Gambaran Sikap Politik PDIP

Ganjar Pranowo: 17 Poin Rekomendasi Rakernas Beri Gambaran Sikap Politik PDIP

Nasional
Sambut Pilkada 2024, Megawati Minta Kader PDIP Turun ke Akar Rumput

Sambut Pilkada 2024, Megawati Minta Kader PDIP Turun ke Akar Rumput

Nasional
Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Nasional
Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak dan Cucu SYL di Persidangan

Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak dan Cucu SYL di Persidangan

Nasional
Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai

Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai

Nasional
Soal Jatah Menteri untuk Demokrat, Wasekjen: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo...

Soal Jatah Menteri untuk Demokrat, Wasekjen: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo...

Nasional
Rekomendasi Rakernas Kelima PDI-P, Megawati Diminta Kesediaannya untuk Kembali Jadi Ketum

Rekomendasi Rakernas Kelima PDI-P, Megawati Diminta Kesediaannya untuk Kembali Jadi Ketum

Nasional
Pertamina Patra Niaga Terus Tertibkan Operasional SPBE

Pertamina Patra Niaga Terus Tertibkan Operasional SPBE

Nasional
Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Nasional
Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Tunjukkan Sikap Legowo

Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Tunjukkan Sikap Legowo

Nasional
Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Nasional
Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Nasional
Ditinggal Jokowi, PDI-P Disebut Bisa Menang Pileg karena Sosok Megawati

Ditinggal Jokowi, PDI-P Disebut Bisa Menang Pileg karena Sosok Megawati

Nasional
Rakernas V PDI-P Rekomendasikan ke Fraksi DPR Dorong Kebijakan Legislasi Tingkatkan Kualitas Demokrasi Pancasila

Rakernas V PDI-P Rekomendasikan ke Fraksi DPR Dorong Kebijakan Legislasi Tingkatkan Kualitas Demokrasi Pancasila

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke