Salin Artikel

Hukum Tumpang Tindih, Ini Jawaban Prabowo dan Jokowi

Dalam sesi pertanyaan dari panelis, calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno mendapatkan kesempatan pertama untuk menjawab terkait tumpang tindihnya peraturan perundang-undangan yang ada.

Selain itu, terdapat tidak harmonisnya peraturan pusat dan daerah.

Dalam waktu satu menit, Prabowo dan Sandiaga menyampaikan strategi yang akan mereka terapkan.

Prabowo menyampaikan, pihaknya akan memperdayakan badan pembinaan hukum nasional dan akan memperkuat dengan pakar-pakar hukum yang terbaik untuk melakukan sinkronisasi hukum. 

Debgan adanya penyelarasan, maka undang-undang dan peraturan di pusat tidak bertabrakan dengan peraturan hukum di daerah.

"Ini sulit, ini pekerjaan besar. Tapi harus kita lakukan supaya ada kepastian hukum. Supaya semua tahu sistem hukum di Indonesia dan hukum itu bekerja untuk semuanya," kata Prabowo.

Sandiaga menambahkan, partisipasi publik sangat penting. Menurut dia, hukum bukan hanya untuk orang kaya, tapi untuk seluruh lapisan masyarakat.

Selain itu, Sandiaga menyampaikan, hukum dapat digunakan sebagai peluang investasi untuk membuka lapangan pekerjaan.

"Prabowo-Sandi adil makmur 2019-2024," ujar Sandi.

Jokowi mengaku berbeda

Saat diberi kesempatan, Jokowi menyampaikan hal yang berbeda. Menurut dia, penting untuk melakukan harmonisasi regulasi, karena hal tersebut, dia berjanji akan menggabungkan fungsi-fungsi legislasi dalam badan bernama Pusat Legislasi Nasional.

"Sehingga dikontrol langsung oleh presiden, dikontrol langsung oleh presiden satu pintu, sehingga tidak terjadi tumpang tindih," ujar Jokowi.

Selain itu, pihaknya akan menyederhakan, sehingga apabila terdapat tumpang tindih langsung terlihat dan dapat dilakukan revisi dengan baik," ucap Jokowi.

https://nasional.kompas.com/read/2019/01/17/21143961/hukum-tumpang-tindih-ini-jawaban-prabowo-dan-jokowi

Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke