Salin Artikel

Perusahaan Jepang Akan Investasi Budi Daya Ikan di Sulawesi Selatan

Hal itu disampaikan Nurdin usai mengantarkan delegasi Jepang yang terdiri dari Gubernur Prefektur Ehime dan sejumlah penguasaha dari Ehime bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (14/1/2019).

"Mereka akan merencanakan untuk merelokasi untuk pembangunan aqua culture. Jadi mereka akan mengembangkan budi daya ikan tuna. Dan beberapa ikan-ikan yang memang kualitas ekspor," ujar Nurdin.

"Business to business. Perusahaan Jepang. Ada Uwajima Project. Udah terbentuk. Bersama dengan perusahaan Indonesia. Namanya belum tahu tapi mereka masih menggodok," lanjut Nurdin.

Awalnya, perusahaan dari Indonesia akan mengirim sumber daya manusia untuk dilatih di Jepang sembari menunggu selesainya infrastruktur dibangun di Sulawesi Selatan.

Nurdin mengatakan, proyek budibdaya tersebut sudah dilakukan di Jepang dan hasilnya diekspor ke berbagai negara. Ia mengatakan perusahaan Jepang itu melihat potensi budi daya ikan yang besar di Indonesia sebab hanya mengalami dua musim.

Ia mengatakan dalam waktu empat tahun Jepang hanya bisa menggemukan ikan tuna menjadi seberat 100 kilogram. Nurdin mengatakan perusahaan Jepang tersebut menyatakan bisa menggemukan ikan tuna menjadi seberat 100 kilogram dalam waktu dua tahun lantaran hanya mengalami dua musim.

Saat ditanya berapa nilai investasinya, Nurdin belum mengetahui lantaran baru menandatangani nota kesepahaman besok.

"Mereka bisa lihat mungkin di Indonesia bisa 2 tahun bisa mencapai 100 kilogram. 1 keramba dengan 1.500 ekor itu nilainya sekitar Rp 27 miliar. Itu besar. Dan saya kira kita Indonesia memang harus masuk ke budi daya," lanjut Nurdin.

https://nasional.kompas.com/read/2019/01/14/23300991/perusahaan-jepang-akan-investasi-budi-daya-ikan-di-sulawesi-selatan

Terkini Lainnya

9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke